icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Gadis yang Dikurung Selama Dua Puluh Tahun

Gadis yang Dikurung Selama Dua Puluh Tahun

Penulis: Yuli Yastri
icon

Bab 1 Suara Tangisan Bayi

Jumlah Kata:1432    |    Dirilis Pada: 06/06/2022

kelamin perempuan. Dia sehat dan s

rempuan muda yang baru saja melahirkan tampak syok. Ia menelaan a

*

meronda berkeliling kampung tiba-tiba dikagetkan oleh suar

sama lain dengan dahi yang mengerut.

terlihat sepi seperti tidak berpenghuni. Pa

Mbak Farah bukan, yah?" ta

nggal sesaat setelah dilahirkan." Mereka

ah itu, lalu tadi tangisan bayi siapa, dong? Di kampun

karena suara tangisan bayi tadi kembali te

a ketakutan. Salah satu dari mereka bahkan ada yang jat

ah kanan, dia ke arah kiri karena terlalu panik. Mereka pu

*

Embun pagi pun tampak berkilau menyej

di pagi hari. Ibu-ibu berkerumun di warung-

ng masalah harga minyak yang melonjak tinggi,

a tangisan bayi yang sering terdengar di t

san bayi, tapi tidak tau arahnya dari mana." S

manusia atau bayi uka-uka yah, di sini kan tidak ada yang baru melahirkan, kecuali Neng Farah yang rumahnya terpencil di ujung sa

hilangan bayi itu. Jadi bayinya teh gentayangan!" celetuk

masing-masing karena merinding. Mereka lalu terd

uga, yah?" tanya si ibu yang badan

dengan bibir melengku

itu dan memegang pundaknya. "Kami turut berduka cit

banyak." Farah sedikit

a meninggal? Apa lahirnya p

ekitar. Tangan perempuan itu juga terus memegang ujung bajunya sen

yi sa--

h makin sedih. Sudah, mendingan kita pulang dan masak, kasian suami-suami kita pasti kelap

g. Begitu juga dengan Farah, setelah membeli se

sekitar sebelum masuk ke rumah. Setelah merasa

dan menghela napas lega, karena melihat bayi perempuannya yang diberi na

gis. Farah dengan sigap menggedong bayi tersebut,

rah pergi ke dapur untuk membuat kue y

ebutuhan hidupnya. Para tetangga juga banyak yang

ali bersosialisasi dengan tetangga sekitar. Hari-hariny

bayi mungil berjenis kelamin perempuan,

epentingan mendesak. Namun, ia selalu

ang ke kampung itu dalam keadaan hamil tua; se

keluarganya ada di mana, karena setiap kali ditan

ri pemukiman warga dengan cara dicicil.

pun, Farah berusha pergi ke tempat bersalin seoran

h mengatakan kepada warga bahwa bayi yang baru dilahirkannya men

na selama ini mereka mengenal Farah adalah so

dak. Perempuan itu juga membuat makam kecil di be

orang. Ia merawat dan mendidik anak itu seorang diri hing

taran sang anak pun semakin bertambah. Ia sering ber

tanya gadis kecil bermata indah itu yang

ah menggertak dengan napas menderu

angkah mundur menjauhi ibunya. Ia sangat takut k

kaca-kaca. Sang ibu pun menghela nap

pean dan lagi banyak pikirin, jadi emosinya tidak terkont

an merangkul gadis kecil itu dan menciu

amuala

salam sembari mengetuk pintu. Perempuan itu lalu ber

luarkan suara apa pun," pesan Farah kepada gadis kecil

gguk. Ia seolah sudah terbiasa

rnyata tetangganya yang datang, yai

nggingkan senyuman khasnya. "

ulang tahun buat anak saya. Acaranya dua hari la

"Iya, Bu, insyaallah kue a

eng. Oh, iya, ini uang mukanya." Perempuan yang umurnya

ar kuenya ke rumah Ibu, yah. Gratis ongkir,

Ya udah, terima kasih sebelumnya, yah. Kal

ikumsa

lah beberapa langkah mereka menjauh dari rumah Farah

ibunya. Sang ibu pun berhenti

a, Nak?" Si

tunjuk anak tadi k

nak. Akan tetapi, ia tidak melihat siapa-siapa. "Di mana? Di

lam kamar itu ada anak-anak pake hijab. Itu past

k. Udah ah, kita pulang, yuk!" ajak Bu Rima sembari me

rus melihat ke rumah Farah, dan ba

sam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka