icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Gadis yang Dikurung Selama Dua Puluh Tahun

Bab 5 Mencari Ibu

Jumlah Kata:1391    |    Dirilis Pada: 06/06/2022

keliaran di rumah ini. Fokus aja di da

yang sedikit kebingungan, seka

jalan mengekor di belakang Farah sambil mencuri pandang

embari mengusap kening

ngan dahi yang menger

kus, Tan, karena lagi mikiri

hi Farah sema

coba." Renata langsung menutup wajah, karena geli

arah menggeleng. "Ya udah,

balas Rena

Farah sibuk menjelaskan cara membuatnya, Renata malah celingak-celinguk meli

ata pun sempat berpikir kalau sosok ya

dang memasukkan semua bahan tadi ke wadah, tiba-tib

et. "Suara apa tuh, Tante? Ka

ungkin ada kucing yang masuk dan menyenggol barang yang

gguk, tetapi perhatiannya m

. Setelah itu, baru dimasukkan ke dalam oven. Selama menun

buat bikin kue di mana?" tanya

karang beli di pasar. Di sana harganya lebih murah," ungkap Farah yang membuat Rena

anak, yah?" Renata mengan

tingkah. "Ma---maksudnya ... waktu tante b

nata mengusap pundak Farah. "Tad

uk ke belakang rumah lewat jendela. "Kamu lihat gun

tnya, Tan." Netr

ai menghias kue tersebut sehingga tampak sangat indah. Renata

ata kegirangan. "Kalau aku bisa bikin kue kayak

endengar perkataan gadis itu. Renata lalu

ih gratis. Tante baik banget, deh!" Renata terkekeh, lalu bergumam dalam hat

at mamamu, yah!" Farah tersenyu

aikum." Gadis itu melengos pergi. Matanya melirik

rah mengantar Renata

pan laptop mendadak terkejut, saat melihat i

ang ibu. Gadis berhidung mancung itu memperhatika

at perempuan ini, tolong la

manggil ibunya. "Bu, Ib

berjalan tergopoh-gopoh. "Ada apa? Kenapa kamu teriak-teriak kayak gitu?

Ia lalu menarik pergelangan tangan ibunya. "Lihat, Bu, ada info or

etika terbelalak ketika melihat foto diriny

ibu! Lagian ngapain kamu main sosial media kayak gitu?! Ibu sengaja membeli l

l dengan napas yang menderu. Rahang perempuan itu juga

a hal yang menurutnya biasa saja. Gadis itu terdiam sambil menunduk. Ia tidak

Bu, aku t

uaranya sangat tinggi, hingga Sar

r mata. Ia lalu mengusap jejak air matanya sambil melihat

ar sang anak. Sarah pun lalu menangis

i pagi menjelang. Setelah salat subuh, Sarah menghampiri

ah?" tanya gadis itu seray

nak yang matanya tampak sembab. "Sayang, kamu udah bang

kan senyuman khasnya. "Iy

itu kemudian memeluk tubuh Farah dengan era

nia ini. Jadi ibu mohon, jangan tinggalk

lalu mengusap air mata di pipi ibunya denga

kapan pun, aku akan tinggal bersama Ibu," tu

ar dulu, keburu siang!" Farah beranjak dari tempat

enyum kecil. Ia kemudian berdiri dan ter

ang harusnya dibawa oleh Farah ke pasar ada di atas

ena tadi malah mengobrol denganku. Gimana I

Namun, ternyata sang ibu lupa tidak mengunci pintu. Gadis i

sudah naik ke angkot dan melaju. Sarah pun ber

mbut gondrong dan gimbal menghamp

teriak ketakutan dan berlari denga

tku? Emang dia pikir aku genderewo? Ini pasti gara-gara rambutku yang udah hamp

ap rambut gondrongnya. Sementara itu, Sarah m

mpang orang lain dari dekat. Jadi, reaksinya sangat be

n akhirnya mengantuk, lalu tertidur pulas hin

tanpa sepengetahuan sang sopir. Mata gadis i

itu pasar tempat sang ibu sering berbelanja. Padahal,

bunya dengan hati yang cemas dan takut. Ia

ng ibu tidak juga ditemukan. Gadis it

i, Bu." Sarah meringkuk di depan toko ya

rpenampilan sangar yang mabuk berat mende

sam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka