Gadis yang Dikurung Selama Dua Puluh Tahun
i dia sekarang juga!"
rris segera meneka
m. Halo, Randi,
, ib
Tolonglah, ini bukan s
da di jalan raya. Di sini berisik banget. Tunggu s
hirnya, Randi bersedia membantu keluarga istri d
tersebut berharap, bahwa perempuan yang ada di
*
tikan parasnya. Kulit gadis bertubuh tinggi semampay itu putih seperti kapas dan ia juga me
ebut tidak diketahui semua orang, karena dari lahir sa
angsung pun dia tidak pernah. Ia melihat keindahan alam sekitar
napa sang ibu terus mengurungnya di rumah. Hid
jahat yang akan melukainya. Sarah pun menjadi takut untu
arah berbicara sambil memelu
lik badan ke arah sang anak, lalu memegang p
g, biar ibu sendir
anti sudah menikah." Sarah terkekeh, tetapi sang ibu malah terdiam dengan raut wajah yang cemas
endek. "Ti--tidak ada apa-apa. Ya udah, k
emasak bersama sambil saling becanda. Setelah itu
da seseorang yang berku
ak masuk ke kamarnya. Sarah mengang
nya Bu Rima yang umurnya lebih tua satu tahun dari Sarah. "Eh, Renata .... Ayok, silah
uh Mama buat ambil kue pesanan. Udah beres kan, Tan?" Gadi
entar, yah." Farah me
si rumah Farah. Kemudian, pandangannya tertuju
at buku-buku itu satu per satu, dengan
el teenlit kayak gini. Biasanya kan anak remaja yang su
ng memakai gamis berwarna salem sedang duduk memb
hatnya. Ketika ia akan melangkah mendekati sosok itu, Farah
Ren?" tanya Fa
apa-apa, kok." Renat
a." Farah memberikan kantung kresek
Tante, terima kasih. Ya udah, aku
ikumsa
masuk ke kamar sang anak. "Sayang, kamu seharusnya menutup pintu ka
Bu. Mungkin tadi ada angin yang mener
saja pintunya!"
h besar. Harusnya Ibu membiarkan aku pergi ke luar, seperti ke pasar membantu Ibu berbelanja dan mengantar kue pesanan
apas menderu. Sarah pun langsung menutup telinga karena kaget. "Selama ibu bisa berjalan d
, aku cum
ngkan jari telunjuk di depan wajah anakn
rpaku dengan mata yang berkaca-kaca. Gadis berhijab itu sangat s
*
a. Ia langsung memberikan kue dari Farah kepa
a di rumah Farah. Ia pun lalu berusaha mencari info
mah terpencil itu?" Renata menyelidik. Raut wajahnya
bu sambil menaruh k
h? Aku tau daerah tempat tinggalku ini terkenal angker, tapi a
a?" tanya Bu Rima yang berhasi
ga Tante Farah yang datang menjenguknya ke
rnya Tante Farah itu masih punya keluarga atau tidak. Dari dulu
" Rasa penasaran gadis berkulit
, Tante Farah dalam keadaan hamil besar. Para tetangga sini sih berpikir kala
lagi-lagi bertanya. Kali ini b
amnya tuh ada di belakang rumah Tante Farah." Bu
ya ke sofa, dan memukul-mukul jari telunj
anak gadisnya itu. "Kenapa kamu tiba-tiba b
ak banget. Biar enggak hidup sendirian kayak gitu. Kalau alasan Tante Farah tidak mau menika
a pengennya dia menikah dan punya keluarga. Soalnya kasian hidup sendiri seperti itu. Eh, kok kita jadi ngomongin orang lain, sih. Uda
sosok cewek yang kulihat d
ikologi itu, kembali ke rumah Farah den
a ... calon suamiku suka banget makan kue itu." Renata berkating malu-malu kucing. Ia menunduk sembari me
l memperhatikan wajah Renata yang merah merona. Akting gadis itu
udah punya calon suami, padahal kan aku jomlo
kamu bikin kue tar, tapi dengan
as. "Cepet jawab dong Tante, jangan bikin
sam