Aku Enggak Siap Dengan Perasaan Ini
as sekali di sini, mungkin wajahku sudah cemong karena oli. Aku duduk berdiri dengan menyandar kap belakang mobil. Beberapa kali mobi
sedang sial sekarang. Nyatanya memang tidak ada banyak kendaraan yang melintas sejak tadi, kalaupun ada ... biasanya melaju cukup kencang.
urasa aku tidak akan disebut cengeng kalau menangis sekarang bukan? Ini
seorang pria Asia menjulurkan kepalan
ubungi pihak asuransi?" suar
g cukup jauh dari sini, jadi aku harus
singlet dan kemeja merah kotak-kotak. Mungkin tingginya 175 atau 176 sentimeter dan bekerja di ladang.
us ke bengkel besok atau besoknya lagi jika aku tidak sibuk. Aku lihat langit semakin temaran, sebentar lagi matahari akan tenggelam dan suhu udara akan semakin dingin,
us bagaimana, apa aku harus menunggu lebih lama lagi? Memang p
ansi mendereknya," dia menyerah. Aku juga tidak bisa
sih bingung bagaimana aku m
kota, kau selanjutnya bisa mencegat taksi di sana.
ar j
san lain yang harus diselesaikan. Kurasa aku sudah mengganggu
Kulihat wilayah ini memang terpencil dan jarang ada kendaraan umu
angan sampai aku bi
alanan terasa begitu canggung, aku juga bukan dalam posisi untuk berbasa-basi. Pria ini juga tampak lebih sibu
sapi milik Pamanku, namaku Ryu. Ba
has orang Jepang. Ryu pasti pekerja keras, lihat saja ukuran lengannya yang cukup bes
dari klinik dokter Shaun,"
in dokter Shaun cukup terkenal di daerah ini. Aku masih sedikit merapati keadaanku dan tidak bisa minum alkohol
arus menceritkan tentang sakit yang dokter Shaun katakan padaku, dan mengapa aku bisa begitu? Dan bla bla bla ..., tentang
epertinya. Berbahaya sekali ji
apa bulan karena aku terlalu sibuk." Kumohon jangan bertanya apa peke
ereka. Aku paham. Ada sebungkus roti di depan dan air jika kau mau.
ali, air di botol transparan di dekat kaca depan tersebut telihat berkilauan terkena sinar matahari, bergoyang se
m saja. Te
ma-s
uk dari pihak asuransi. Sayangnya tidak ada apa-apa. Selang satu menit kemudian baru ada pesan masuk dari asuransi, mereka mender
ubungi piha
Entah bagaimana aku harus menggambarkannya, aku ingin cepat pulang dan berbaring di ranjangku yang empuk. Kemudian memeluk ibuku dan m
ngendarai mobilku selama beberapa har
pusing sekali? Aku memegangi pelipisku yang terasa pening seperti habis dipukul palu, mataku sangat berat untuk dib