icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Tumbal Pernikahan

Bab 3 Bukan parasit

Jumlah Kata:1352    |    Dirilis Pada: 28/05/2022

baik. Itulah yang akan ditem

*

ani semua keperluan sang suami. Bangun pagi, bere

akan. Masih dengan sedikit rasa kantuk pria itu melangkah menuju dap

anya Angga pada Amanda yang sibuk

di harus masak dulu buat kamu

sekarang masih pukul enam pagi seda

bersiap, perjalanannya lumayan jauh. Apalagi harus naik kendaraan umum yang selalu saja berhenti di tiap halte dan

untuk dikecup. Namun, Amanda kembali tersayat, ketika deng

ap Amanda sinis membuat wa

lakukan itu. Kamu suami

tangga harmonis. Kita nggak akan ... pernah ... seperti itu." Lagi-lagi A

anya. Hanya mencium tangan pun, ia tak diizinkan. Amanda keluar da

telah meninggal. Teman-teman yang mendengar pun mengucapkan bela sungkawa kepadanya setelah mengetahui bahwa Rania telah tiada. Amand

*

aja pulangnya," kata Lina---teman satu

anda menolak, ia belum siap mendapat banyak pertan

satu arah, loh?" Lina mencoba mem

mendongakkan kepala dan memejamkan mata. Mengembuskan napas berulangkali supaya lelah cepat men

di kamar jangan di sini! Aku

natap Angga yang berdiri di sampingnya yang

amar." Angga mengulangi perintahnya

engah malam karena merasa lapar. Ia terlalu lelah sampai melewatkan makan malamnya, dan kini terpaksa bangun

r-benar melilit minta diisi, bukannya berdiri Amanda malah terjatuh lagi dan tak sengaja menyenggol Guci hiasan d

u jam tidurnya. "Astaga, kamu apa-apaan, sih, ribut tengah malam. lihat itu! Sud

." Amanda menatap Guci besar yang sudah p

ke

angun dan melanjutkan langkah, tetapi ia ti

i ke

eo," c

pelan, "Makanya kal

, sakit banget," keluhnya setelah sampai di kamar. Amanda meluruskan kaki dan mulai memijat bagian mana yang sakit. Bahkan, Angga belum kembali juga ke kamar untuk memastikan apakah Amanda baik-baik saja

*

seru Angga dingin yang sud

elas di tangan. Apakah Angga mengambilkan makanan untuknya? Ataukah di

Amanda mengangguk, mengambil alih piring dan gelas di tangan Angga. Ia terkesiap ketika merasakan pi

am. "Lain kali kalau jalan hati-hati dan pelan-pelan. Suka banget, ya, nyusahin aku," ujarnya kesal usai memijat

Ga. A

durku. Kamu memang penganggu Amanda, parasit

hkan air mata. Sebenci itukah Angga padan

." Amanda menggeleng sebagai respon. Dia mulai teri

ya. Aku yakin kamu iri sama Nessa, dan melakukan ini," tuding Angga

natapnya penuh benci. "Aku nggak melakukan apa

gak suka sama hubungan kita,

Angga. Demi Tuhan," kata Ama

anda, aku muak sama kamu." Angga kian

bila Angga akan memakinya seperti ini. Angga membisu. Enggan menjawab perkataan Amanda, Memi

*

u mereka masih bersama. "Kenapa kamu harus pergi di saat-saat terakhir. Kalau kamu nggak mau nikah sama aku, harusnya kamu tolak lamaranku. Bukannya, memintaku menikah dengan Aman

Aku nggak akan terima dia, nggak akan p

yang baik untuk Angga meskipun terus dilukai dengan makian kasar. Ia menulikan telinga seolah tak pernah mendengar ucapan tajam sang suami, mereka bahkan

ah Angga yang sudah tertidur. "Meskipun sekarang kamu nggak cinta sama aku, tapi aku yakin suatu hari nanti kamu pasti akan me

ang. Sesakit apa pun itu Amanda menahannya, ia akan bersabar hingga nanti Anggalah yang akan memberikan cintany

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Pernikahan2 Bab 2 Penolakan Angga3 Bab 3 Bukan parasit4 Bab 4 Direktur Utama yang Baru5 Bab 5 Tetap Bersabar6 Bab 6 Masalah Baru7 Bab 7 Janji Angga8 Bab 8 Lelahnya 9 Bab 9 Perubahan Angga10 Bab 10 Larangan-larangan Angga11 Bab 11 Kecupan Singkat12 Bab 12 Gara-gara Yuda13 Bab 13 Curiga14 Bab 14 Cemburu15 Bab 15 Rahasia Amanda Terbongkar16 Bab 16 Mulai Menjauh17 Bab 17 Kabar burung18 Bab 18 Jarak19 Bab 19 Tidak Sempurna20 Bab 20 Delima yang Menyiksa21 Bab 21 21. Memilih Kabur22 Bab 22 Selamat23 Bab 23 Sudah Melupakan Nessa24 Bab 24 Insecure25 Bab 25 Bukan Pelakor26 Bab 26 Hanya Sandiwara27 Bab 27 Hadiah Jebakan28 Bab 28 Lamaran Yuda29 Bab 29 Belum Siap Terluka30 Bab 30 Status Baru31 Bab 31 Kang Mesum32 Bab 32 Acara Penting33 Bab 33 Masa Lalu yang Kembali34 Bab 34 Masa Lalu Sela dan Bima35 Bab 35 Melangkah Maju36 Bab 36 Meyakinkan Hati Kecil37 Bab 37 Masih Berusaha38 Bab 38 Kapal yang Hampir Karam39 Bab 39 Keputusan Besar Seffina40 Bab 40 Tak Mau Kembali ke Masa Lalu41 Bab 41 Alasan Hubungan Berakhir42 Bab 42 Fara dan Yuda43 Bab 43 Tidak Menyesali yang Terjadi44 Bab 44 Kecurigaan Amanda45 Bab 45 Selalu Mesum46 Bab 46 Rencana Abimanyu47 Bab 47 Kembali Dingin48 Bab 48 Hati yang Mulai Goyah49 Bab 49 Pelukan Terakhir50 Bab 50 Kesabaran Amanda Telah Habis51 Bab 51 Luka yang Kian Menganga52 Bab 52 Penyesalan Terbesar Nessa53 Bab 53 Perceraian54 Bab 54 Kekecewaan55 Bab 55 Keluarga Baru56 Bab 56 Belum Siap Membuka Hati57 Bab 57 Masih Mengingat Masa Lalu58 Bab 58 Tuduhan tak Mendasar Yuki59 Bab 59 Pertemuan60 Bab 60 Tak Pantas61 Bab 61 Bertemu dengan Althan 62 Bab 62 Pengakuan Yuda63 Bab 63 Sentuhan Penuh Cinta 64 Bab 64 Masa lalu Biarlah Berlalu65 Bab 65 Masih Belum Melupakan Amanda66 Bab 66 Rahasia Amanda Terbongkar 67 Bab 67 Angga Tahu Segalanya68 Bab 68 Jadi, aku ditolak lagi 69 Bab 69 Papa biologis Shadam 70 Bab 70 Kembalinya Masa Lalu 71 Bab 71 Detik-detik Pertemuan Dua Hati72 Bab 72 Mencoba Move on73 Bab 73 Pertemuan Dua Mantan74 Bab 74 Mulai Mendekati Shadam75 Bab 75 Penolakan Amanda76 Bab 76 Bertemu Fara77 Bab 77 Masa Lalu78 Bab 78 Awal Pertemuan Amanda dan Daejung79 Bab 79 Perceraian Yuda dan Fara 80 Bab 80 Kembali Dekat