Melisa (Cinta Pertama)
cir...
hutan, menandakan jika m
kututup mulutku yang menguap. Kalau sampai Mama tahu aku menguap
selalu terdengar jika aku menguap di depan Mama tanpa menutup mulut. Huft... untungnya sekarang aku sedang berada d
, aku pun kembali menghampiri pohon talok yang kemarin. Ak
. Aku sedang sibuk melakukan pemanasan, tiba-tiba dikagetkan oleh seekor kucing kampung milik Bagas. Dia berlari dan tak sengaja menabrakku. Untung saja
s... Mel, sini," kupanggil namanya. Dan kuci
ucing berwarna oranye itu. Kalungnya sebuah huruf 'M' yang menandakan inisial namanya. Kucing ini benar-benar san
i dengan baik, sehingga dia terlih
k duduk dibatas ayunan, kucing
angling sekarang kamu udah gede
iba mengagetkanku. Aku sampai tersentak, hampir
Mel' dia?" tanyaku dengan wajah bingung. Dan Bagas malah
an tanya biar gak salah paham lagi
anya, Mbak!" jawab Ba
ku, tatapannya begitu tengil, e
at aku begitu?" ta
saya bantu dorongin e
Bagas untuk mendorong ayunannya, dan setiap giliran Bagas, selalu saja ada
alas dendam
endam?" Bagas
nyuruh-nyuruh kamu biar mau dorongin ayuna
udah ingat sama saya ya?" sindir
mu. Tapi ada banyak hal yang
l, mau t
ol di bawah
dalam pelukanku. Aku duduk di bawah pohon talok ini dengan be
banyak beruba
a masih dua, kaki dua, hidung juga dua, eh... satu maksudnya, lubangnya yang dua!" uj
rtawa tapi aku berusaha menahanya. Ini bukan m
cengeng banget, masa sekarang enggak?" ujarku dengan jujur. Perkara Bagas tersingg
lanya, "itu bukan berubah, Mbak
Aku mengusap wajahku s
, ya memang dia tidak membuat kesalahan, hanya saja aku yang sudah
uh, giginya juga udah gak ompong lagi, itu artinya Mbak Mel, juga mengalamai perubahan, bukan saya aja yang berubah, dan perubahan dari masa
, hanya saja perubahan yang di alami Bagas i
ak yang bertranformasi menjadi seekor
. Tapi jiwa kepo ini kembali meronta-ronta. Dan ada banyak sekali yang ingin aku tanyakan kepada Bagas, mulai dari Mel si Kucing, Nenek-nya, tangganya, sapinya, eh.
aran, aku juga tidak mau mati dan me
an apa betina?" tanyaku sambil
k Mel, tiba-tib
n tahu aja,
pa alasann
panjang lalu menjel
erti aku, padahal dulu kita belum tahu dia itu jantan atau betina! Jadi karna hal itulah, aku benar
antara kucing jantan sama kuc
ik sama aku?!" Kembali manusia ini membuatku geram, lagi pula s
ambu