Melisa (Cinta Pertama)
but dengan percikan sinar ment
saja te
ndakan, jika sudah saatnya tersadar dari mimpi s
m siap membuka mata, walau ak
ya ... aku pura-pura tidur lagi
g..
ga, membuatku terbangun dari rasa k
ut acak-acakan, serta berkali-kali terus menguap. Tak sengaja aku menoleh kearah foto pria y
ini lagi ng
lalu kutaruh di dekat bantal,
kemudian video
lamat pagi!" sap
sepertinya dia juga
ben pagi-pagi udah
yak Dukun, hehe," g
an, di hatimu! Ciye...!" Lagi-lagi Dion menggodaku dangan gombalannya ya
ah!" s
' kan?" Dio
paan
*
ling berhubungan lewat dunia maya, aku sibuk dengan urusan sekolah di sini, dan Dion juga sibuk denga
mana kab
in akan kesembuhan Ibuku," keluh D
semester ini aku janji akan ke Semar
yang awalnya lemas ber
ke Semarang!?" ta
kalian aku mau
tukasnya sambil tersenyum bahagia, lalu kami mengakhiri obrolan kami
*
ran semester pe
i janjiku k
Semarang bersama dengan Tante D
pergi bersamanya. Lagi pula Nenek tinggal satu kelurahan dengan Ibu-nya Dion,
untuk pergi kesana. lagi pula sudah cukup lama aku ti
*
erpaksa kami menaiki angkutan umum, karna Tante Diani, belum ber
*
erminal kota Semarang. Kami berhenti di sana dan
h Nenek tak jauh
*
s lega, "itu rumah yang warna catnya hijau, rumah Nenek-mu lo,
asih kecil rumahnya gak kayak gitu deh! Kalau gak sala
iani membala
ya. "Makanya sering-sering main kerumah,
ndirian, lagian rumah Nenek, 'kan jauh, kalau dekat pas
alau bukan karna Dion, pasti ju
in sih?" keluhku sambil cemberut,
u a
*
! T
te Diani mengetuk pintu
suara orang mem
kl
rang wanita tua meny
iapa ya?" Wanita tua itu tak men
upa sih sama, Mel," uca
nek lupa sama cucu Nenek yang paling can
bilang Mel, cantik!"
sama persis dengan wajah Nenek yang masih mud
ni tertawa lantang, "Nenek-n
ng sudah keriput, "udah
kek-mu, sudah menunggu
Kakek dengan ramah. Kemudian kami mengobrol sambi
teh hangat buatan Nenek, aku berfikir dalam hati, setelah lelahku hilang, mungkin aku akan pergi ke rumah Dio
sekolahmu semester
, dapat peringkat s
si ya, Mel! Nanti kalau kenaikan kelas kamu dapat peringkat satu
nih, Kek?!" ta
enar d
tasi juga, jangan malah mikirin
punya pacar ya?" tany
Tante Diani, dia itu suka hoax!" jawa
gus Tante Diani deng
a?" tanya Nenek
ibikin dodol, kalau di Jogj
lak, Kek! Bukan hoax!" sahut Nenek, la
siapapun yang dekat dengan mereka pasti akan tertawa, k
ambu