Melisa (Cinta Pertama)
mengocehiku
api kalau seperti itu terkesan tidak sopan ... n
a? Buktinya baju kamu sampai kotor begitu, rambut kamu juga lepek awut-awutan!
nya dan hendak melemparkanya kea
u lempar Melisa, pakai
lihat pakaiannya juga kotor bang
dibilang habis berbuat yang tidak-tidak olehnya. Aku ini baru terkena musibah karna j
habis terjatuh, Mel hampir gak bisa pulang tadi kalau gak
l!" sahut Tante sa
lah dengan sabar menghampiriku, tak
it? Boleh Nenek, l
ek," ja
percaya dengan ucapanku, karna memang ada s
elan, sementara Tante Diani hanya melihat saja. Dia nampakny
antarkan kamu
*
bersih, Nenek menyuruh duduk dan mengajakku
u habis ngapain aja, kenapa kaki kamu
asuk motor Dion yang mogok hingga aku pulang sendirian dan terjatuh
a tak menyerah, dia k
hanya butiran debu ini,
Mel! Makanya cerita dong! Biar Tante, g
diam, aku harus menjawab ocehan Tan
ante, aja dari tadi malah nyerocos sampai gak
i, Dia itu tidak mau kalah,
ante yang sangat pengertian, terutama soal uang jajan. Tante Diani selalu menjatahku uang jajan setiap baru gajihan dari kantor tempatnya bekerja. Itu di luar uang jajan
kasihan dia kakinya lagi sakit itu," ujar Nenek. Beliau seperti
an Tukang pijit
pun mulai takut, kalau ka
s itu sembuh," ujar N
ran,
kaki kamu gak diurut yang ada s
pun pasrah, Nenek memanggil
ma Tukang Urut itu p
dengan Nenek ini tinggal ber
u menyuruhku duduk, lalu memeriksa kakiku terutama di
kh
dah berteriak, saking aku
mijit? Baru juga nyentuh
rasaan yang menahan malu, kulirik Tante
g, jadi Mbok biar gampang nyari
luarkannya perlahan. Aku mulai tenang, "Mbok, bo
engangguk, "Iya bol
u memajamkan mata supaya lebih rilex, karna memang aku juga sedang mengantuk be
it, tapi lumayan nyaman juga,
menit k
eta
ete
et
eriakku dengan nad
n, dan tulang-tulangku serasa copot satu-persatu saat dia menarik
llah, aku sampai menangis saking
aluri beras kencur ya?" pesan
!" jawab
Tante Diani m
Masih sakit?
pi kadang masih ngilu-ngiku gi
sembuh sih, butuh p
berapa lama
tahun!" jawab Tante D
syok mend
n!?" te
gan puas karna telah mempercay
uhkan waktu penyembuhan 2 tahun, Tante ini benar-benar
awa lantang. Tapi tertawaan itu langsung terhenti saat tang
uga suka iseng," bisik Nenek
alam hati. Mbok Irah si Tukang
nyuruh Mbok Irah pulang, dan ternyata dia ad
yok, ternyata dia itu cucuny
ambu