icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

DIKIRA MISKIN

Bab 3 Tiga

Jumlah Kata:997    |    Dirilis Pada: 12/05/2022

panik, tetapi Mbak Wiwid masih saja santai. Aku harus meminta pertolongan pada beberapa orang yang le

orang yang dengan sen

ibawa masuk ke rumah Mbak Wiwi

aja pakai pingsan segala, lebay," ucap Mbak Wiwid

i, semoga saja ia cepat sadar. Syukurlah tidak begitu lama, perlahan-lahan

juta?" Mbak Ranti berkata l

nya berdiri saja di depan pintu tanpa melakukan apapun. Heran aku, Kakaknya pi

id balik tanya meski masih m

iar badannya cepet a

unya kulkas, nggak kaya kamu. Percuma punya kulkas kalau masih minum yang hangat-hangat. Lebih

kasihan melihatnya. Terpaksa aku pulang ke rumah untuk mengambil minuman teh hangat. Setahuku begitu, kalau baru sadar

a sehingga membuat ibu yang sedang

Tik?" ta

kok, Bu. Aku ke rumah Mba

gnya k

kalau Mbak Ranti baru saja pingsan k

s Ajun katanya mau minum te

bih tepatnya, mata Mbak Ranti kembali bugar. M

Mbak sudah janji mau pinjamin, uangnya ada, kan, Mbak?" tanya Mbak Wiwid. Tanganku jadi g

orang kaya yang otomatis dan pernah viral itu atau seperti miliknya artis papan atas sih, Mbak, percaya. Tetapi, Mbak lihat kulk

ja, Mbak, tapi juga untuk biaya selamatan Ri

ang pertama. Ia sekarang duduk

pikir itu karena memang kamu punya banyak uang, makanya se

gitu kenapa, Mbak?

tu. Aku maklum, memang sudah kebiasaan di kampung ini kalau anak khitanan akan dirayakan layaknya

fki itu dan memang acaranya tidak main-main, bahkan berlangsung

cara besar-besaran, khitan di rumah sakit, selesai. Sedangkan Rifki, sebelum khitan diantar atau lebih tepatnya diarak menggunakan satu bus besar oleh anak-anak seusianya karena mema

biasanya akan malu jika saat anaknya tidak melakukan acara seperti itu karena anaknya sudah biasa diundang oleh temannya, masa nggak mau mengundang balik? Bisa-

n ngasih pinjaman?" tan

k usah mengadakan acara besar, repot sendir

jur, Mbak," k

k kalau kamu punya utang sebany

n yang besar-besaran itu memang ide

dan ingin dianggap wah, padahal sebenarnya zonk

memikirkan sesuatu. Benar saja, tidak lama kemudian, matanya berbinar, dan menjentikkan jarinya, kalau dalam ani

atir, utang itu biar Mbak yang bayar," u

ng, masa adiknya Ranti Anggita nggak bisa bayar utang, malu

bah ceria seperti itu? Padahal sebelumnya ia sampai pingsan saat mendeng

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Satu2 Bab 2 Dua3 Bab 3 Tiga4 Bab 4 Empat5 Bab 5 Lima6 Bab 6 Enam7 Bab 7 Tujuh8 Bab 8 Delapan9 Bab 9 Sembilan10 Bab 10 Sepuluh11 Bab 11 Sebelas12 Bab 12 Dua belas13 Bab 13 Tiga belas14 Bab 14 Empat belas15 Bab 15 Lima belas16 Bab 16 Enam belas17 Bab 17 Tujuh belas18 Bab 18 Delapan belas19 Bab 19 Sembilan belas20 Bab 20 Dua puluh21 Bab 21 Dua puluh satu22 Bab 22 Dua puluh dua23 Bab 23 Dua puluh tiga24 Bab 24 Dua puluh empat25 Bab 25 Dua puluh lima. 26 Bab 26 Dua puluh enam27 Bab 27 Dua puluh tujuh28 Bab 28 Dua puluh delapan29 Bab 29 Dua puluh sembilan30 Bab 30 Tiga puluh31 Bab 31 Tiga puluh satu32 Bab 32 Tiga puluh dua33 Bab 33 Tiga puluh tiga34 Bab 34 Tiga puluh empat35 Bab 35 Tiga puluh lima36 Bab 36 Tiga puluh enam37 Bab 37 Tiga puluh tujuh38 Bab 38 Tiga puluh delapan39 Bab 39 Tiga puluh sembilan40 Bab 40 Empat puluh41 Bab 41 Empat puluh satu42 Bab 42 Empat puluh dua43 Bab 43 Empat puluh tiga44 Bab 44 Empat puluh empat45 Bab 45 Empat puluh lima46 Bab 46 Empat puluh enam47 Bab 47 Empat puluh tujuh48 Bab 48 Empat puluh delapan49 Bab 49 Empat puluh sembilan50 Bab 50 Lima puluh51 Bab 51 Lima puluh satu52 Bab 52 Lima puluh dua53 Bab 53 Lima puluh tiga54 Bab 54 Lima puluh empat55 Bab 55 Lima puluh lima56 Bab 56 Lima puluh enam57 Bab 57 Lima puluh tujuh58 Bab 58 Lima puluh delapan59 Bab 59 Lima sembilan60 Bab 60 Enam puluh61 Bab 61 Enam puluh satu62 Bab 62 Enam puluh dua63 Bab 63 Enam puluh tiga64 Bab 64 Enam puluh empat65 Bab 65 Enam puluh lima66 Bab 66 Enam puluh enam67 Bab 67 Enam puluh tujuh68 Bab 68 Enam puluh delapan69 Bab 69 Enam puluh sembilan70 Bab 70 Tujuh puluh 71 Bab 71 Tujuh puluh satu72 Bab 72 Tujuh puluh dua73 Bab 73 Tujuh puluh tiga74 Bab 74 Tujuh puluh empat75 Bab 75 Tujuh puluh lima ( tamat)