Tabir Cinta Luna
mengenggam satu tangan Luna yang dingin. Satu tangganya lagi ia
elapa yang melambai mengisyaratkan kepada Lu
rnya tengah melamar Luna. Anggota wajah yang proposional, tinggi tubuhnya 185cm, dan wa
tersenyum dan giginya yang gingsul terlihat begitu menawan. Luna bekerja sebagai office girl di perusahaann
numbuhkan benih dalam hati Reza. Begitu juga sebaliknya. Akan teta
kamu hanya ob disini, dia menolon
dengan Luna beda-lebih spesial. CEO muda itu memiliki sikap yang lembut
cubit pipi seorang anak kecil berbadan gembul
elum sempat ia ucapkan, dia masuk keruangan Reza dengan membawa seca
mz
opot dan foto yang di
Luna refleks m
ya menyentuh ba
gaja, lagian Bapak juga ngage
ndah dari posisinya berdiri agar Reza bis
k soal ini, saya minta maaf! Saya janji nanti kalau udah gajian saya ganti figur
g lembut, tapi... Huft, dia
Kenapa jadi ngelamu
ggak ko
, ada perasaan berbeda semen
meneguk kopi buatan Luna. Seme
i kamu harus buatin aku kopi! Ok!
andang Reza, menam
" batin Reza, "Kenapa m
kerjaanku bany
agai ganti karena kamu merusak foto kesayanganku, ti
aku kopi," tambah Reza pelan, Luna pun
sekedar mengantar kopi. Pernah sekali Luna meminta temannya yang juga ob mengantarkan kopi
rik Reza agar setiap hari bisa melih
unjukan keahliannya tanpa sengaja ia perlihatkan. Reza memin
ika menyerah begitu saja dengan penolakan Luna. Segal
ya meninggal saat usianya belia, ibunya menyusul tiga b
i ia berfikir panjang untuk melanjutkan pendidikannya. Ibuny
kit Reza mampu menggoyahk
. Kenapa?" Billun, panggil
tungku olahraga," jawab Luna dengan ekspres
ama nun
ru satu windu a
gak?!" Reza tak tahan mencu
an pelan dari Luna m
ayo ber
man
dah sampai pasti ingat." Luna semakin men
22 tahun yang sebentar lagi akan wisuda
, kamu mau nggado apa?" tanya Luna mengaw
? Kamu ma
u jadi karyawan tetap. Hihi." Semenjak Luna kuliah l
tu hadiah lagi untukmu." Spontan Luna menoleh
ih tahu hadiahnya," ujar Reza se
si mobil bagian belakang. Reza hanya tersenyum m
nget," li
Mas? Kamu mau ng
" tawa Reza p
gnya 'polos banget' tapi nyantolnya di kupingmu mobil, h
ujur tadi bilang apa, kirain bilang hadiahnya. Eh, ternyata m
ampai. Reza memarkirkan mobilnya dan mengajak Luna menuju
hi." Luna terkikik geli dengan dirinya sendiri yang pelupa. Reza k
n! Mana hadiahny
u!" kini giliran ta
mempan di aku." Luna tetap saja tertawa, mes
candaan, tapi ia segera menepis harapan itu. Gadis itu tahu diri.
utnya dan bertumpu pada telapak kaki. Reza membuka sebuah kotak yang
h kau menikah denganku?"
a kaku dan tanggan
sekali lagi! Salsabiluna Dewi, maukah kamu