Brondong Toxic
yang lalu d
gil sama Pak Yos t
pat masuk ke ruangan Pak
intu dan masuk
lang tahun
ini?" Arum tidak tahu harus
n Arum untuk mengerjainya. Lalu rekannya yang lain ikut masuk membawa kue juga cemilan l
Arum yang bertepatan jatuh pada
un ya Arum," salam
memotong kue dan menikmati cemilan yang tersedia.
Suka ya?" tanya Lili yang melirik
kira gak bakal datang karena semalam s
Jauh-jauhan aja kaya orang lagi
lui telepon. Arum hanya merasa semuanya mulai berbeda. Belum lagi karena suaminya bilang tak aka
adakan di ruang pertemuan yang sebenarnya hanya memberi waktu untuk kedua orang ini bicara. Jangan sal
sampe?" Aru
. Langsung kesi
u kemana?" ta
an yang gak bisa ditinggal," jawab P
u mampir rumah mama d
ti aku kesini lagi,"
juga gak bisa lama-lama. Enggak enak sama lainnya udah mul
a istrinya itu dan pergi meninggalkannya setelah berpamitan den
i mana semua teman A
Kaku banget gak sih gak kaya suami istri. Keliatan b
kasian liat mukanya mereka tuh. Apa jangan-janga
mah udah rahasia umum, tapi semoga enggak
t friend nya Arum. Masa dia gak pernah cerit
k mau ikut campur urusan pribadi dia. Kalo dia emang enggak mau cerita ya aku biarin
ka baik-baik aja. Kan itu kenapa kita inisiatif undang Mas P
Tuh Pak Yos udah dateng," Rizki
uki ruangan. Langsung duduk di sebelah Asti memperhatikan intruksi. Setelah 15 me
ya Asti tentu saja penasaran mel
kok ke Blitar,"
bakal nunggu dirumah orang
n di rumah mama. Jadi ya gitu deh lebih milih pula
u pendiam dan sedikit canggung. Bahkan ketika ada di rumah orang tua Arum, dia lebih memilih menghabiskan waktu di
n mama Arum merasa Pras bukan calon yang baik untuk anaknya karena pekerjaannya yang kurang menjanjikan. Pras b
a orang tua Arum memberi kesempatan, pikirnya. Hingga pada akhirnya papa dan mama Arum memberi izin. Tidak lain tidak bukan demi kebahagiaan sang pu
ana. Pekerjaannya juga memang tidak begitu mentereng. Namun karena melihat ketulusan dan perjuangan Arum, sebagai
panggil Pak Yo
melamun tersadar se
a udah ngomong panjang lebar kamu ternya
enapa, Pak?" Aru
anti," Pak Yos beralih bicara pada Tri mening
memang lebih suka begini. Hanya saja, banyak pikiran yang menyita tenaganya akhir-akhir ini. Bertemu dengan banyak orang d
ggebu-gebu dulu? Kenapa se
asuk di ponsel
dah maka
ini lagi ma
enggak kliatan
aku makan
u pengen bisa lia
: Nga
a kangen
Mulut d
ti pulang j
a boleh
ti aku tunggu
erima kasih, nanti kita
anya bakalan trakti
hahaha. S
ntu Arum tak pernah ambil pusing, karena Viki memang terpaut usia cukup jauh darinya dan dia memang menganggap Viki sama saja deng
an dengan siapapun. Bahkan Arum sudah biasa pulang dan pergi atau sekedar makan-makan dengan beberapa rekan kerja prianya. Arum memang tidak membawa kendaraan
npa alasan, itu karena Viki memang bukan orang yang sepertinya akan bisa dekat dengannya. Secara hubungan pekerjaan pun, sebenarnya juga sama sekali tidak cocok. Namun Arum tak
kerja, Arum sedan
nemenin kamu di hari s
ing fokus aja deh liat jalan
h? Aku serius loh!
k. Aku laper! Pengen ma
i juga lagi otw kan
a suami... kira-kira kamu mau gak kalo nik
ada suami, Vik plea
a. SE AN DAI NYA ngerti gak
ban, Viki bertanya lagi,
aneh!" Arum mengelak menatap punggun
ak mungkin lah ya dia serius. Secara dia masih single masih muda. Pasti banyak cewek yang mau sama