Sopirku Mantan Kekasihku
etika aku baru saja pulang dari toko kue. Hari sudah hampir malam. Kesibukan di toko kue benar-benar
i tempat Bik Surti menggosok pakaian memang bisa dilihat Revan yang baru saja lew
gguh pemandangan yang menyejukkan, membuatku menelan ludah. Di suatu wak
ss
ini kok malah mel
obatnya nggak? Terus...ap
dah enakan, Non."
nghela
kla
yang dihidangkan Bik Surti, di tanganku sudah siap dengan mie ayam. Aku teng
, akhirnya aku melipir ke k
masih pusin
dingan,"
. Ingat, kamu kan
" uca
an pakai nasi yuk. Biar kita makan
ja. Dia hanya
esu ban
aja...d
makan malam kamu
a aku menarik tangannya untuk keluar dari kamar
at. Kalo sembuh kan enak. Bisa ker
kemana sebetuln
ng lain. Ya, selain sibuk kan, nggak ada yang nganterin aku kesa
mendengar p
an. Ke ruang
*
-duduk di ruangan tengah. Ka
di bersama Bik Surti aku lantas mel
lah keb
ang. Namun malam ini aku membawa semua pakaian yang kering ke ruangan tengah. Dan berdua dengannya aku melipat-lipat pakaianku(kadang juga ada pakaian Re
pintu berbunyi. Aku
a Bik?"
ba buka saja. Siapa
i sofa sambil menonton
aja yang bu
. Dia membuka pintu rumah. Lalu t
tanyaku p
an k
ujarku. Mun
na
meng
amu, dan melihat Ana tengah b
ambur mendekatiku. Mem
telpon du
rprise,"
suk," se
an tengah. Begitu kami masuk Bik S
stirahat
ik," t
n aku melihat sorot mata Ana-sahabatku yang tertuju pada Revan. Ana menatap tajam lan
al disini?
maksudmu
nya laki-laki itu, Din,"
tinggal di kamar bela
ekerja...
engan
Setelah dia merusak hidup kamu. Setelah dia melakukan apa yang s
Kami memang sudah lama tidak bersua. Bahkan kamipun sudah hampir berkurang kontak-kontakan. Dan aku...mema
n jadi perem
Aku tidak ingin Revan
ancurin hidup kamu dan membuatmu terpuruk. Apa kamu tidak ingat kamu malah ingin membunuh
ah berbeda," ti
ang harus dili
kan sebagai gelandangan. Dia akhirnya
lagi, dan dia berhasil meraih hati kamu la
seperti itu. Aku
mu pada Revan, Din. Yang harus kamu piki
a perasaan apa-apa la
kan dia sebagai sopir apakah itu
tanganmu kesini, kita jadi
uan Revan ke kamu lima tahun lalu. Kemudian, siapa yang bantu kamu bangkit dari keterpuru
sahabat sejatiku. Dan aku t
sak saat lihat mantan kekasihmu itu ada disini. Aku benar-benar terkejut. Lebih terkejut lagi saat tahu
terduduk
bantu Revan. Sama sekali aku nggak punya perasaan apa-apa pada Revan. Dia kupekerjakan sekali lagi karena aku hanya ingin memban
carikan pekerjaan lain. Bukan pekerjaan yang banyak melibatkan pertemuan
, dan tak akan pe
akan tahu juga, dan aku sebagai sahabatmu tida
apas, dan aku
n. Lagipula aku datang hanya untuk menengokmu karena
u. Aku melihat emosi A
buatku. Kok tamu malah
mengelap mataku yang ba
buatkan minuman untuk An
enarkah yang
asihku itu sebagai sopir adalah la
sudah berbohong pada Ana...melih
a rasa ini mas
ang sudah aku ku
*