Sopirku Mantan Kekasihku
h hal yang pal
r dalam kamus hidupku
tidak akan kulakukan mengingat banyak pekerj
l ini aku harus
tidak harus ada da
pernah ada dalam kamus hid
aku tahu permasalahan nanti akan muncul
sedang menu
ng kubangun lima tahun silam. Toko kue yang kubangun berkat
setelah kalian tahu seorang toko
lah aku "
unggu s
Revan masih belum menjemputku di toko kue ini. Aku maklum. Mungkin di luar sana ia sedang berteduh entah dimana. Mungk
uat kue di toko kueku sendiri harus segera meningga
tiba di rumah na
enonton TV, ataupun melakukan segenap pekerjaan lain. Namun sepertinya melihat hujan yang deras di luar sana, a
ntuk tidak melakukan aktivitas. Ya, seperti apa ka
ang dokter bedah di rumah sakit ternama. Seorang teman, sek
ang cuk
ku berjasa atas hidupku. Dan
i-roti tawar, lalu teringat akan handphon
utt
uttt
tanyaku setel
tadi, aku pergi ke mall dulu beli sesuatu
aku bilang jangan panggil aku
Aku tidak mau menyebu
aja Andin,
Aku pasti akan teringat
an di benak kalian tentang siapa Revan sesungguhnya. Namun, biarlah saja ya Revan akan kalian ketahui belakangan.
Revan tak perlu banyak berbicara tentangku lagi. Aku t
i jalan menuju to
rkata keras. Mengi
esana, Din. Sabar ya? seben
telpon. Lalu kuputuskan untuk me
dah terparkir rapi di depan toko kue. Re
a yang keluar dari mobilku dan menuju toko kue. Na
adar aku berkata. "Kam
papa,
ya. Aku tidak ingin kamu
ku tidak
" protesku. "Sudah, kamu diam disitu. Biar aku ambil pakaian
ku. Tak peduli dengan pandangan beberapa karyawanku-ya
atikan sopirku ini. Semata-m
...ini soal
ar. Aku tak akan mengangkatnya jika
kausku ke arah Revan. Revan mengamatiku yang t
in
," sahut
. Kamu dimana? Ma
san mau jemput aku. A
adi sek
mau pulang
hati-hati
, m
nutup
ir sejenak ke toilet untuk mengenakan pakaian yang aku sodorkan ta
r. Aku hanya mengikutinya. Dan tanpa banyak bertanya, aku
*
ahku. Rumah besar yang kutempati sendirian. Di rumah ini aku
langsung menggamit tas dan bawaanku
ak kusadari kalau Reva
pekik. Nyaris histeris den
kamu kaget. Aku...aku han
lantas melihat kotak k
a sa
a tadi dan hatiku menghangat saat pandanganku
membe
rikan. Apa kau masih ingat dulu kau
Surti yang ada di dalam rumah. Aku takut di teras rumahku
n sebenarnya dan tiada sesiapapun tah
tahu hubun
h lagi bisa berharap dengan h
Dan itu tidak mur
hasil kerja kerasku bekerja
tak perlu memerhatik
ah mengatakan ha
am. Matak
h lama bubar. Sudah lebih
tahan berhujan-hujanan demi u
kataku. "Te
ai,
elakuanku-yang hanya diam saja- sampai akhirnya ia mengambil cincin
. Semoga dengan hadirnya cincin ini di jari
lah mempunyai kekasih. Aku bahkan telah bertunangan
n. Namun...ap
arus masuk ke rumah seperti biasa. Dan aku harus menyiapkan
mudian m
ia pun berjalan menuju kamarn
jinkan tinggal disini dengan tinggal di k
hingga berhasil membangun toko kue. Memperkerjakan bany
masuk dapur, kulihat Bu Surti tengah mencuci pi
u kembal
malam, pikiranku masih di
*