icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Sopirku Mantan Kekasihku

Sopirku Mantan Kekasihku

icon

Bab 1 Menunggu...Dia...

Jumlah Kata:1260    |    Dirilis Pada: 14/04/2022

h hal yang pal

r dalam kamus hidupku

tidak akan kulakukan mengingat banyak pekerj

l ini aku harus

tidak harus ada da

pernah ada dalam kamus hid

aku tahu permasalahan nanti akan muncul

sedang menu

ng kubangun lima tahun silam. Toko kue yang kubangun berkat

setelah kalian tahu seorang toko

lah aku "

unggu s

Revan masih belum menjemputku di toko kue ini. Aku maklum. Mungkin di luar sana ia sedang berteduh entah dimana. Mungk

uat kue di toko kueku sendiri harus segera meningga

tiba di rumah na

enonton TV, ataupun melakukan segenap pekerjaan lain. Namun sepertinya melihat hujan yang deras di luar sana, a

ntuk tidak melakukan aktivitas. Ya, seperti apa ka

ang dokter bedah di rumah sakit ternama. Seorang teman, sek

ang cuk

ku berjasa atas hidupku. Dan

i-roti tawar, lalu teringat akan handphon

utt

uttt

tanyaku setel

tadi, aku pergi ke mall dulu beli sesuatu

aku bilang jangan panggil aku

Aku tidak mau menyebu

aja Andin,

Aku pasti akan teringat

an di benak kalian tentang siapa Revan sesungguhnya. Namun, biarlah saja ya Revan akan kalian ketahui belakangan.

Revan tak perlu banyak berbicara tentangku lagi. Aku t

i jalan menuju to

rkata keras. Mengi

esana, Din. Sabar ya? seben

telpon. Lalu kuputuskan untuk me

dah terparkir rapi di depan toko kue. Re

a yang keluar dari mobilku dan menuju toko kue. Na

adar aku berkata. "Kam

papa,

ya. Aku tidak ingin kamu

ku tidak

" protesku. "Sudah, kamu diam disitu. Biar aku ambil pakaian

ku. Tak peduli dengan pandangan beberapa karyawanku-ya

atikan sopirku ini. Semata-m

...ini soal

ar. Aku tak akan mengangkatnya jika

kausku ke arah Revan. Revan mengamatiku yang t

in

," sahut

. Kamu dimana? Ma

san mau jemput aku. A

adi sek

mau pulang

hati-hati

, m

nutup

ir sejenak ke toilet untuk mengenakan pakaian yang aku sodorkan ta

r. Aku hanya mengikutinya. Dan tanpa banyak bertanya, aku

*

ahku. Rumah besar yang kutempati sendirian. Di rumah ini aku

langsung menggamit tas dan bawaanku

ak kusadari kalau Reva

pekik. Nyaris histeris den

kamu kaget. Aku...aku han

lantas melihat kotak k

a sa

a tadi dan hatiku menghangat saat pandanganku

membe

rikan. Apa kau masih ingat dulu kau

Surti yang ada di dalam rumah. Aku takut di teras rumahku

n sebenarnya dan tiada sesiapapun tah

tahu hubun

h lagi bisa berharap dengan h

Dan itu tidak mur

hasil kerja kerasku bekerja

tak perlu memerhatik

ah mengatakan ha

am. Matak

h lama bubar. Sudah lebih

tahan berhujan-hujanan demi u

kataku. "Te

ai,

elakuanku-yang hanya diam saja- sampai akhirnya ia mengambil cincin

. Semoga dengan hadirnya cincin ini di jari

lah mempunyai kekasih. Aku bahkan telah bertunangan

n. Namun...ap

arus masuk ke rumah seperti biasa. Dan aku harus menyiapkan

mudian m

ia pun berjalan menuju kamarn

jinkan tinggal disini dengan tinggal di k

hingga berhasil membangun toko kue. Memperkerjakan bany

masuk dapur, kulihat Bu Surti tengah mencuci pi

u kembal

malam, pikiranku masih di

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka