Terjebak Pernikahan Palsu CEO
gila,
pontan membuat matanya mendelik karena terkejut. Namun, dia segera menge
ngan nama Elliot. Suara cerewet Elliot menggema bersama jedag-jedug musik disco di dalam club itu. Meskipun begitu, Kainan, wanita yang sudah memakai gaun cockta
tidak?" sela Elliot
a adikku-Jenni, secara sukarela, begitu?" ungkap Kainan dengan segala bentuk frustasinya.
ubungan kalian begitu dekat, Kai?" Pertanyaan Elliot membuat Kainan mengecap bibirn
sekaligus teman baiknya. Apalagi pembicaraannya mengarah pada Ziel, pria y
yang penuh tekanan. Sesaat wanita itu menghela napas berat dan mengguncang gelas alkoholnya. "Pria yang bernama Ziel itu tidak akan s
u meletakkan dengan penuh tenaga. Beruntung gelas itu tidak pecah. Na
" canda Elliot yang tampak serius. Mendengar ucapan sarkas itu, membu
dengan kehidupan pernikahan yang mengekang. Aku mau jadi seorang istri yang bebas! Beb
inan yang penuh antusias. Dengan mata mengerjap, pria
n hanya dapat menyipitkan mata pria yang ada di depannya. Elliot tidak bisa menyela di tengah-teng
a hazelnya ikut turun bersama semangatnya tadi. "Ah, itu tidak m
u sampai tak tersisa. Rasa frustasi wanita itu tidak cukup hilang dengan beberapa gelas al
n setengah kewarasannya, "Yang terpenting aku harus menikah. Harus pria yang lebih tampa
n. Wanita itu hendak menuangkan kembali botol alkohol ke dalam mulu
*
ya keadaan jalan yang di samping kanan-kirinya hanya sebuah pepohonan sepi. Ini adalah jalan pulang menuju tempat tin
itt
dur di samping kemudi. Mobil itu juga berhenti, terlihat Elliot sedikit resah di ke
menyipit. Ujung jari wanita itu memijat pe
h Elliot terburu. Kainan hanya mengangguk sambil menahan tenggorokannya yang kerin
alah satu roda mobilnya yang kempis. Dia mendesah sebelum menggosok-gosokan kedua tangann
rjalannya tidak seimbang, bahkan suaranya sudah sedikit
santai. Akan tetapi, dia tidak mau membuang waktu lama untuk mera
pergerakan Elliot. Dia meletakkan waja
yang membuat Elliot terperangah. Sontak mata
u bila ada sesuatu," perintah Elliot berjejal. Dia berdiri untuk
gan. Pria itu hanya bisa mengantar kepergian Kainan dengan sebuah tat
bicara seperti itu," gerutu Kainan yang ditujukan pada Elliot. Namun, pria itu ti
n bersambung lama. Ucapannya terhenti
wee
bernapas lega, seakan semua alkohol dan rasa frustasinya ikut keluar. Namun
!" umpat Kainan. Wajah oval dari wanita itu m
tempat itu, semua didominasi pepohona
"Tuhan, terimakasih sudah mengirim toilet padaku." Pikiran kecilnya saat melihat rumah i
k!
sopan Kainan pada siap
i tetapi tidak ada satu pun jawaban dari d
ri
di dalamnya. Suasana di dalam rumah itu sepi. Ketuka
milik rumah. Namun, keadaan rumah yang kosong tanpa perabotan itu membuat Kainan bertanya-tanya. Tidak m
erharap menemukan sebuah toilet hanya untuk sekedar menuntaskan berontak perutnya, tetapi saa
ia