Terjebak Pernikahan Palsu CEO
tidak dapat dipercaya Kainan. Itu membuat law
an bila kedua pihak memiliki tujuan. Namun, tujuan Levin jelas tidak terlihat di mata Kainan. Tidak mungkin seorang
setelah mengakhiri aksinya dan beralih pada meja bar. Di tempat it
anggur di tangannya. Kainan tidak tampak me
iran itu tidak langsung ditenggak, tetapi diguncang pelan
ulut gelas di dekatkan pada bibirnya dan ditenggak seteguk untuk membanjiri tenggorokan. Rupanya alkohol itu m
pernikahan adalah hal kecil yang sanggup aku
a yang belum juga habis. Bibir merahnya tersen
knya pria itu sudah merasa menang tanpa harus melihat hasil. "Anggap saja itu adalah tanda terimakasih. Aku menger
butnya, lalu duduk di sampi
Wanita berambut marun itu mengangkat kedua bahunya secara bersamaan. "Aku seolah
ohol pada gelas Kainan lagi. "Aku tidak keberatan bila kau melakukan i
ya percaya. Terlihat jelas masih ada jarak
sehingga Levin lebih memilih membiarkan wanita
idapatkan Kainan atas pernikahan itu. Akan tetapi, pertimbangan tidak hanya semata pada untung-ruginya saja, tetapi ketampanan Levin akan menjadi nilai tambah.
idak hamil di luar nikah, percayalah aku tidak pernah melakukan hal-hal seperti itu." Pengakuan Kainan terdengar
ah bertemu dengan John Jawson membuatku khawatir." Levin mencoba
an tetapi, dia tidak pandai memadukan s
atap penasaran. "Ya
an sebuah remot, televisi itu sudah berganti menjadi siaran berita ekonomi yang gencar menayang
n?" Wanita itu bertanya p
a besar. Mata hazelnya menatap di luar pemandangan, hanya saja pikirannya tidak di tempat itu. Padahal, p
tua itu?" tuduh Kainan denga
n di matanya, tetapi senyum tipis itu mengartikan sesuatu. "Justru ak
. Dia harus segera mencari solusi untuk menyelesaikan kecerobohannya. "
nang dia menyimak siaran televis
ia beralih kembali untuk melihat kelanju
aja mengatakan soal hubungan Kainan dan putranya di depan pemilik Imperial Lux. Tidak ada y
idak percaya. Mata nanarnya penuh putus asa. Namun, Lev
lasnya yang tentu saja akan dimengerti Kainan. Wanita itu tidak ingin status sebagai CEO yang dengan susah payah digapainya men
dengan tajam, seolah ada kata
ik dengan Angkasa Group?" Kainan mencoba tenang,
ila kau membutuhkanku," ung
an menjadi seorang istri, apa kau tidak keberatan dengan persyaratan itu?" Kain
ia hanya mengangguk dengan penuh persetujuan, tetapi tida
an itu!" seru Kainan yang m
enggapai gelas anggur Kainan dan me
anggurnya kembali dan bersulang den
sula
sula
an pernikahan. Namun, tidak akan ada yang tahu bahkan pernikah