Lidah Menantu
kali ini pun aku buat sesuai seleraku saja, tidak atas permintaan Di
an. Sesampai di pintu belakang, kulihat sudah teronggok se
sabar, bukan karena aku takut, aku berharap dia akan berubah, namun sepertinya, aku salah langka
Lalu kulanjutkan mencuci pakaianku sendiri. Tak sampa
ah selesai dibilas, ke arah belakang. Saat aku mula
ak!!!" te
, biar saja dia me
riak- teriak dari tadi, bukan
e arah Dini. Dia berdiri tak jauh d
" jawabku
ng kerongkongan Dini dan dengan enteng
teriak-teriak? Kebi
Dini adukan perlakuan Mak sama mas Im
Kutinggalkan Dini yang seda
ngomong!"ucapnya ketus sam
ngomong! Gitu aja, kok
mbangunkan singa yang lagi tidur. B
dicuci?" Dini menunjuk keranjang
nggokan pakaian itu.
tu pakaian punya
, punya siapa lagi
elum dicuci. Ya, pakaianmu, cuci sendiri don
di di tempat cucian. Lalu aku b
g cuci, kenapa, kok nyuruh
elek-jelekkan Wita. Sampai kapan pun, mak gak bakalan ter
terbengong de
h wajar yang Dini lakukan pada Wita. Mak, gak tau perbuat
mu, ya, semenjak kamu jadi menantu di rumah ini! Jadi man
il kesimpulan sendiri! Pokoknya, Dini g
" tanyaku
! Jangan main-main sama Din
h disekolahin kali ya. Sudah berkali-kali dibilan
g, mulai sekarang urus urusanmu se
ya kalau berani melawan
memang tidak suka menumpuk pekerjaan, merasa risih. Tapi biarlah, dia belajar tanggung jawab. Mera
beberapa suapan terdengar bunyi handphoneku yang memang sengaja kutaruh di atas lemari dapu
panggila
u'alaikum
, Mak," jawab Im
ben nelpon mak?"
adi nelpon Imron
Apalagi mau
baik aja. Baru saja masu
in apa-apa. Mau minta tolong ke Mak tapi,
ng apa?" ta
nggup. Perutnya kayak keram gitu. Mau minta tolong Mak, gak tega. Karena selama
berpura-pura. Kalau ikut main sinetron, c
ak ada ngeluh apa-apa sama mak. M
on Imron tiba-tiba langs
Dini gak sanggu
a bajunya Dini se
us, pakaian Mak?" tanya
k gak mau merepotkan menantu mak lagi. Ja
au Dini mau nyucikan pakaian Mak. Karena sek
gak merasa keberatan. Biar
bilang sama Dini. Gak usah nyuci,
biar Mak y
njut kerja lagi ya, Mak. Mak jaga keseha
h, wa'alaikumsa
n. Anakku sayang, anakku malang. Mudah-mudahan,
unda tadi. Setelah sarapan, aku
ku mau mencuci pakaiannya. Kugeleng-gelengkan kepalaku. Tak habis pikir dengan sikap Dini. Sege
Tak lama pintu terbuka. Kul
as Imron, kan?" ta
ucapku
? Langsung aja, cuci pakaia
nyum mema
au nyucikan pakaianm
a Dini. Terlihat raut wa
p nyuci, suruh bawa ke laundry saja! Enak
ukan minta tolong ke
ga nyuruh-nyuruh maknya. Gak k
u. Mungkin dia tak menya
langin suruh Mak yang nyuci, mal
Dini dengan wajahnya yang masih
a bisa saja melakukan segala cara agar Imron mendengar perkat