icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Lidah Menantu

Lidah Menantu

Penulis: Inda_mel
icon

Bab 1 Sikap Dini

Jumlah Kata:1028    |    Dirilis Pada: 10/04/2022

" Kudengar suara Dini,

ahutku. Kulanjutkan p

belum ada lauk? Dini l

ini sudah berdiri di amb

emarin numpuk, makanya, M

lau jam segitu, Dini makan lagi! Nyucinya tinggal

ini nang

Dini gak mau tau, jam sebel

dengan cucian. Kugelengkan kepala melihat perlakuan menantuku itu. Kulanju

*

h mateng," panggilku.

i yang kusam, dengan rambut acak-

nya Dini lagi sambil mengunc

ok di atas meja, lauk s

gerah!" ucap Dini sembari langsun

gelus dada, mengha

udah memasuki kepala enam dan aku seorang jan

eduaku, Wita, sudah menikah terlebih dahulu sebelum Imron dan memiliki sepasang an

an menyayangiku seperti ibunya sendiri. Namun, ibarat kata, jauh panggang dari api, jauh pula harapanku. Dini sepertinya, tida

ra dari luar. Aku menuju ke depan

jawabku. Ternyata

uk, Nduk? Biasanya, kan g

r, Wita diprotes lagi!" Bibir Wita

mengerti apa

ia, gak diajak?

g diajak kesini,

a gak mau

itu toh, Nduk?"

tipis. Lalu menyodork

ap. Tadi habis panen sayur di belakang, hasilny

t. Dah lama mak dak makan urap.

ari sini, lebih dari urap yang dibawa!" T

i, apa maksud ucapan Dini. Kulihat, Wita m

?" tanya Wita de

! Kalau kesini buat nyusahin, mending g

i wajahnya, Wita menahan kesal. Dia menarik

nganggu di sini, jadi, Wita gak bi

ti, Nduk! Salam sama B

encebikkan mulutnya. Tak lama dia beranjak ke dala

emohon. Kuelus punggungnya berha

nya mas Imron, sudah Wita ajak

sabar, Nduk! Gak

ri kemarin-kemarin nyindir terus! Makanya, Wita jarang ke sini. Ini, kalau gak mas Bagas, yang

i alasannya, kenapa Wita s

dah-mudahan, Dini cepat sada

susah sadarnya, M

ja, Nduk. Allah Maha Meng

Mak jangan capek-capek, ya! Wita berpa

an, mak sehat sel

a menghidupkan motornya.

Imron memperkenalkanku pada Dini, anak itu terlihat santun

ra Dini memanggil dari arah dapur.

i makan. Kulihat, Dini sedang menghadap piri

on pulang." ucap Din

lillah,"

, mengharuskan dia sering bepergian. Terkadang untuk order barang, menagih sekalig

sa, Mak bilang, Dini yang urus semuanya! Mak, jangan pernah ngomong macam-maca

lagi untuk kesekian kali. Kapa

"Mak denger, gak? Terlihat

lu kamu ingatkan lagi. Llagipula selama

Mak sudah paham

seperti ini. Pandai berpura-pura. Apakah karena kepandaiannya i

utin makan lagi, Mak ke d

ali. Belum lagi, penyakit rematik yang kuderita, sering membuatk

r kamar. Perut pun sudah terasa keroncongan. Aku menuju ke meja tamu,

pur, barangkali

! Apa yang kamu l

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka