Balada Sang Pemuas
ing ranjang menunjukkan pukul 07.30, Nadia khawatir mereka aka
erlebihan untuk bulan madu mereka yang tertunda. Namun Nadia terpaksa sedikit lebih lama menyabuni tubuhnya, setiap bagia
l meyakinkan Andre suaminya bahwa sperma yang mengalir keluar dari area i
i dia merasa bangga ketika Pak Egar memuji tubuhnya dan mencumbunya dengan sangat bernafsu
tersisa. Jika suaminya memang mengizinkannya untuk bersenang-senang pada liburan nanti, lalu kena
njangnya. Dialiri air yang menciptakan sungai-sungai kecil, mengalir di sela
eh pandangan mereka. Adakah kekaguman bila dirinya membiarkan payudaranya tersenggol oleh ulah mereka yang usil? A
ndesah panjang, tidak mungkin semua itu terjadi. Dia adalah seorang istri yang baik-baik dari suami yang bai
tok,
ta!" teriak Andre, yang bergegas masuk ke dalam
oleh kicauan Ricko dan Yudis. Tapi setidaknya pria itu bisa be
obilnya di basemen gedung. Setelah meyakinkan tidak ada yang tertin
masuk kantor. Sementara di samping mereka Aditya bersama Diana istrinya yang masih sangat muda sedang be
dalah tatapan ketiga cowok itu yang tak pernah lepas dari tubuh para wanita, khususnya Nadia yang menge
edung, Andre mengeluarkan rokoknya. Aida mencoba tersenyum ketika melihat An
asi. Tak heran jika dirinya menyendiri agak jauh dari yang lain. Namun yang membuat Andre terkesima adalah dandanan Aida yang sedikit
iburan!" seru Andre sambil
melindungi dadanya yang menjadi pemandangan indah bagi Andre. Tapi payudara itu justru semakin membusu
a rasa liburan ini akan semakin menarik dengan kehadir
amun apa yang diucapkan Andre membuatnya sedikit rileks. "Suami saya yang memilihkan b
uah gambar kecil dengan pose yang menantang di sebuah lam
yembunyikan hapenya ke dalam tas, "Hahah
mentar yang kamu kumpulkan untuk gambar itu, pasti gambar itu b
ikit ragu menyerahkan hapenya ke telapak tangan Andre. Dengan cepat Andre menyambut, dan dengan cepat pula
g kamu dapat. Sepertinya kamu benar-benar memikat mereka," ucap Andre ketika mendapati sebuah gamb
akan pernah mampu menyaingi istrimu atau Bu Siska yang selalu menjadi pusat per
ti diriku yang sebenarnya." Aida tersenyum getir. Sepertinya ada nada kecewa akan keterbatasan yang dimilikinya sebagai wanita
dah ratusan kali berusaha membangkitkan kepercayaan diri
bir mungil dipadu dengan lesung pipit yang manis. Mata lentik berhias kaca mata ya
ah beranak satu ini? Bahkan suamiku pun kini sudah jarang memuji, apalagi sampai me
Dengan ragu-ragu Aida mengikuti permintaan pria yang sempat
memberi intruksi, matanya tak melihat adanya gumpalan lemak pada perut yang ramping itu. Bahkan bukan hanya payudaranya saj
^
las
membaca cerita ini. Apakah kamu suka de
indahnya dunia saat pertama jatuh cinta dan juga saat pertama mengena
nah muda, terhanyut dalam alur yang sangat apik, penuh dengan romantisme dan keme
asa
saja SAHABA
DUKU karena alurnya sangat berbeda de
h dari 5 juta pembaca di WP. Sekarang di
i, juga selamat berselancar d