icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
WURAKE

WURAKE

icon

Bab 1 Wanita Pencari Mangga

Jumlah Kata:1238    |    Dirilis Pada: 09/04/2022

ada darahnya

rturut-turut, aku tidak lagi mendapatkan bercak nifas d

mnya, yang mana ada yang hingga empat puluh hari pasc

su dikarenakan banyaknya sel-sel syaraf yang rusak atau putus pada saa

hawatir sama sekali akan mengalami pendarahan, padahal kemarin baru g

k diam menjiwai pakaian-pakaian kotor Rania, tanpa sadar telah kehilangan bany

u memulai rutinitas yang sudah menjadi tanggung jaw

empat mengucek beberapa potong pakaian,

an! Kau mau bunuh kami, ya,

pun harus berseteru dengan diri sendiri, pada akhirnya aku be

, tiba-tiba saja pula bayi kami, bayi yang belum se

"Tolong lihat anak kit

tergesa-gesa menuju ke kamar tidu

g lalu, tetapi tangis bayi kami belum juga kunjung

, dia?"

ur, ya, nangis kayak gini." Rania menjawab dengan nada acuh tak

uaranya

idak apa-apa!

galkan Rania dan bayinya di ruangan remang-remang, ruang ya

g, menyeduh segelas kopi, sebelu

linting-linting tembakau bambu, di sini aku

ng kesekian. Kuisap dalam-dalam, sambil sesekali menyelinginya den

n kegamangan pikir. Semua ini seolah hendak mengokohkan keb

ifas di malam hari. Tangis bayi kami yang belum juga ada tanda-tanda jika akan re

membereskannya, itu sama dengan secara tidak langsung sengaja mengundang par

gan. Sudahlah begitu, Rania seolah tidak mengijink

am terus

ah, tiba-tiba pula aku dikejutkan

ci

ukuran kaki yang semuanya sama panjang. Namun, tid

n. Sehingga caranya berjalan, kucing ini lebih menyerupai cara manusia berjalan, merangkak dengan menggunakan

anya diam hingga beberapa saat lamanya

ggangku. Keris berkelok yang tajam di kedua sisinya ini, memang sengaja senantiasa aku siaga

lagatku, kucing ini

a mena

akhirnya ia memalingkan wajah, m

. Namun, sayang! Baru beberapa langkah, kedua kakik

segera pula aku berkomat-kam

udian, berhasil,

enjauh, menghilang ke dalam kegelapan malam sana. Masih berharap dapat menyelesaikan

n menerobos ke kegelapan searah

cil di u

erembus di celah-celah pepohonan, tidak apa pun lagi yang terdengar di dalam hutan yang ada d

ah terlanjur berada di area hutan kecil, tempat yang aku yakini sebagai tempat terakhir menghilang

tku nekat untuk melawan ras

t, Bara, jan

nkan diri sambil terus mer

apa lama

angan yang bergerak-gerak dari balik seb

ng di hutan malam hari seper

hati-hati aku beringsut maju, berjalan setengah

kemud

Bara! In

a, membelah kesunyian malam, mengadang ayunan

Nyaris

emilik suara ini, maka niscaya malam ini akan

u bikin ap

ari Mangga,

penduduk asli di desa ini, tetapi aku tahu persis kondisi hutan kecil ini. S

idak tahu bagaimana c

u teringat pada bayi kami di rumah sana. Ini mungkin jeba

as aku menuju kamar tempa

rlah!" gum

ang, aku masih bisa melihat bayi

Kenapa bayi kami terdiam s

lampu minyak yang ada di ruangan ini

k, sedang tanganku yang lainnya ak

ini. Tubuhnya tak lagi merespon sebagaimana biasanya. Penasaran, aku meny

a. Sedetik kemudian, merasa kurang yakin, juga ingin memast

han ...

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka