icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Diary Cinta Naelsa: Macaca Lova

Bab 6 Dari Irham

Jumlah Kata:1756    |    Dirilis Pada: 30/03/2022

ember

r D

pelajaran bahasa Ind

ak bisa untuk

ar hampir yan

asih aku

g-degan neri

erikan contekan ini seg

ya dengan anak kelas 2. Tadi juga seperti itu. Aku tidak duduk dengan Sriana. Tapi dengan Kak Nadya. Sesuai nomor urut absen kami. Selama ujia

a 6 soal yang belum selesai. Sekalipun pertanyaannya merupakan pilihan jawaban yang sudah di sediakan, tapi tetap saja aku nggak ngerti musti memilih yang A, yang B, yang C

eperti sedang bertanya, sudah belum? Aku bilang belum sambil menggeleng ringan. Sambil melirik ke arah Bu G

apa ke padaku Aku melirik ke arah Bu Lina. Setelah yakin beliau tak me

ketika satu orang teman sekelasku maju menyerahkan lembar jawabannya ke arah Bu Lina. Itu artinya sem

da di depannya berdiri maju ke arah Bu Lina. Mereka menyerahkan lembar jawabannya. Setelah itu kemb

20 menit. Yang sudah selesai coba di cek lagi lembar ja

Deretan kedua dari arah pintu. Aku menatap keluar kelas. Tiba-tiba saj

lan melintasi kursi deretan di sebelahku. Irham sampai di sebelahku. Tangan kanannya tampak memegang sesuatu. Ia

nggelam dalam bacaan korannya. Aku menatap Irham yang sudah di dekat pintu untuk keluar. Dengan gerakan i

an yang aku tanyakan padanya. Buru-buru aku menjawab nomor-nomor yang masih aku kosongi jawabannya tadi itu. Aku

--------

nuar

r D

ngobrol s

, Devi, Amar

ngen ngebentuk kelo

ak sam

i kejadian yang mana. Ada banyak kejadian yang aku alami sewaktu sekolah dulu. Terbilang wajar

ma teman sebangkuku, Sriana. Sekitar 5 menit lagi jam istirahat akan be

nto. Ia ke bangkunya Tri terlebih dahulu sebelum ke

ai semua?" tanya Irham yang kin

da

eh l

ol

pelajaran Fisika. Ada tugas dari Pak Setiawan. Kam

di tanganku. Aku menyodorkan bukuku itu ke Irham. Tampak Irham membuka bukuk

a? Ada

dangan matanya da

anmu sama kayak aku. Jawab

bisa? Rumu

gg

u hasilnya nggak sama.

pa kita bisa be

Tri memahami maksud per

Ia mengamati buku tul

aku yang sala

ku juga salah nih. K

engga

u ngerjainnya juga masih mengira-

ngganggu

sih? Serius amat,"tanya E

erlihat berubah. I

apa,"sahut

mi. Ekspresi wajah Irham semakin masam. Ia

k kelompok belajar be

. Ekspresi wajahnya

Makasi

lho, nggak cuma belajar ngerjain

ntikan sejen

ggak m

lompok ini, nantinya, siapa yang nilai ujiannya paling

r, karena nggak pengen di suruh

n nafas panjang se

. Tapi aku nggak minat

an Arnela ntar ada Sita juga lho. Kalau ditamba

nak orang kaya. Dia baik hati juga selain pintar.

bertaut. Sepert

wok? Yang bener aja. Ngga

tu? Kamu udah punya kelom

matanya terlihat menyelidik. Aku mena

" jawab

gabung sama

t Irham sambil berlal

menandakan jam istirahat berakhir berdering.

---------

nuari

r D

gobrol sam

ta maaf

rat untukku yang ng

nggak

yang mera

panjang sebelum membay

ku. Ia menghampiriku dan mengajakku minggir dari lorong rak buku.

g lainnya. Sesungguhnya di meja baca ini sedang tak ada orang. Cuma kami berdua saja, seh

k perumahan denganku. Hanya beda blok saja. Kami teman sepermainan. Beb

maaf ya s

rena masa

r aku ceritain,"

annya itu, tapi aku iyakan saja. Aku mengang

apa s

eny keliata

amu lewat aku.....," katanya

a yang belum paham benar karena

tu nggak aku k

aikkan

mu," terdengar suar

a juga memperlih

ada di dekat kita, ibumu denger yang kita omongin, terus pas aku mau pulang, ibumu bilang jangan lakukan i

an sekelasnya ada yang nitip salam ke aku. Sebenarnya aku juga nggak ngerti anaknya yang mana, waktu itu aku hanya mengiyakan saja. Kami mengobrol di ruang tamu, ibuku di ru

aku buat kamu. Tapi suratnya a

terlalu heran juga. Toh, tadi dia sudah bilang kala

kita nggak ketemu. Aku bawa pulang surat-surat itu. Besoknya aku cari-cari kamu, nggak ketemu lagi, ya sudah, aku k

gganggu

n seangkatanku. Terus ada Gustiawan

gak mengenal nama-nama yang

l mereka. Darimana

enggendika

p suratnya k

ka tahu kalau kita tingga

imana sih

alau kita satu komplek. Kan beberapa dari mereka

gganggu

kan suratnya nggak

ku juga takut ketahuan ibuku. Jadi lebih baik begitu. Dikem

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka