icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Diary Cinta Naelsa: Macaca Lova

Bab 4 Satu Kelompok Sama Irham

Jumlah Kata:1584    |    Dirilis Pada: 30/03/2022

ada alasan untuk segera tidur. Aku

tober

r D

lajaran

Hariyati memb

lompok

ompok sama N

tern

ada di ke

bisa satu ke

ku ini. Untuk beberapa saat aku kem

an anggotanya, dia langsung melihatku sembari ngedepin mata ke arahku.

ertiti menyuruhku mengambil tempat yang dekat tembok saja. Alasannya karena ia bertubuh lebih besar dari aku, jadi perlu tempat yang luas. Susah gerak kalau ia harus duduk di dekat tem

g mepet tembok. Tiba-tiba saja Nefertiti menarik Sita supaya duduk di sebelahnya dan m

i kembali menampakkan senyum isengnya. A

an penjelasan tentang bab pelajaran yang kami bahas. Beliau

dengan baik. Tulisan di papan yang sebelah kanan terlihat denga

iri supaya bisa membaca tulisan tersebut. Aku merasa

keliatan ya?

noleh ke arahku. Mukaku dan mukanya Irham berada dalam posisi sangat dekat.

s. Aku menjawabnya pakai anggukan kepala. Saat itu badanku sudah nempel di tembok. Muk

selesai mencatat kok,"katanya sambi

dengan perasaan gamang

ya

sibuk mencatat di bukuku berdasark

-----------

tober

r D

lah ada kejadian

takut

, Nina dan Nurina naik

nemami

ak SMP dari sekolah lain y

mereka dari

menggebrak-gebrak j

mpai k

uatku sampai takut kalau ketemu mereka lagi. Dan ing

berlalu dengan angkot yang menuju ke rumahnya, angkot ya

kolah. Entah dari sekolah mana saja. Kami semua sama-sama pakai seragam SMP. Hanya bad

5-6 orang yang mengoceh terus. Dari penampilannya sepertinya

sik !"gerutuk

has. Karena aku sendiri sedang mengajak mengobrol Nina dan Nurin

tik

at,

a pacar n

itu. Yang pent

ra dia m

ting udah

u dit

un bert

in bising penumpang. Aku sungguh merasa terganggu. Enta

anak tadi turun. Sepertinya mereka tinggalnya berdekatan makanya turun bersama

k-gebrak body angkot. Aku dan seluruh penumpang jadi kaget. Takut juga sih. Untung

ntung sopir angkot segera melajukan angkotnya. Jadi angkot berjalan meninggalkan cowok-cowok anarkis itu. Terli

g dikasih ucapan I Love You?"katak

kursi seberangku. Sedangka

"sahut

i tadi mereka beri

mengg

ggak bilang s

erita soal acara liburanmu hari Minggu kemarin.

u sekali ini juga ketemu. Masak b

hatmu. Tapi kamunya aja yan

akan Nina itu. Sumpah takut beneran.

----------

ember

r D

neng tapi j

lajaran

titi biki

li duduk

ahku

ntian pakai

edekat itu dengan Irham menjadi sebuah kebahagiaan tersendiri buatku. Dan

m. Kami akan mengamati benda di bawah mi

mpai laboratorium, kami segera menuju bangku sesuai arahan Bu Hariyati, tampak Nefertiti yang sudah duduk manis di sisi lorong di deretan bangku paling depan di sisi kanan. Sebelahnya ada Sita, dan tampak pula Su

rsinya

da. Berarti

tu buat

di pojok

l itu," kat

ia dapat. Aku sampai duluan, bera

eh,"pekikn

ran macem a

laboratorium sama kayak k

an kayak gitu? Kamu ya

elompoknya. Cewek berambut panjang yang sela

iar kita nggak ribut-ribut gitu. Liat tuh kel

kelompok lain sudah duduk manis di kursi masing-masing meski beberapa di antara mereka masih ada yang asyik mengobrol tap

angsung bergegas menuju kelompok kami. Irham segera m

tua kelompok yang kebagian mengambil bahan. Satu kelompok menggunakan 2 mikroskop. Nefertiti sudah mengusulkan supaya ia, Si

hat tersenyum iseng ke arahku. Aku cemberut. Tapi mendadak a

nya begitu? Nggak mau s

nggeleng. Takut

an aja mereka sampai berbagi mikroskop

ang mutusin mau bertiga. Udah biari

n Irham sudah keburu memegang kapas dari Sita. Akhirnya aku cuma diam menonton Irham yang tampak s

kamu amati!" k

enapa a

ab Irham ke arahku sa

e cie. Buru-buru aku menggeser mikroskop itu supaya aku bisa segera mengamati kapas tadi

berganti dengan bahan kedua, kapuk yang buat kasur atau bantal itu. Usai mengganti bahan kedua Irham kembali menyerah

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka