Diary Cinta Naelsa: Macaca Lova
emangat membaca lembar berikutnya ini. Aku menulis nama Irham di
tobe
r D
liat Irham w
tanya juga k
rebahan di kelas
inya d
ngeliat Devi n
mereka me
yang memandang Devi den
rsinya yang dijadikan satu sama
angsun
evi ngobro
ara keli
nya
ng sebenarnya terjadi? Segera
tobe
r D
terlihat l
k seceri
h rebahan di
ruh aku na
asian sa
uhku memba
lalu. Masa ketika aku ma
mi menemukan Irham masih tiduran di
kit kan? Ke
Irham lemas di kelas. Irh
usah,
tu. Mendingan di UKS. Kan
Di sini aja
kenapa masuk sekolah
ersenyu
inggalan p
temen sebangku atau
mbali te
ku kuat kok. Cuma
t bilang ya? Ntar biar di
ah duduk di bangkunya. Aku awalnya juga mau duduk, tapi dari tempatku berdir
a tadi berlalu. Entah dengan siapa tadi Edo mengobrol. Anak kelas lain
kit apaan sih? Lemes
hu karena ia tem
it l
aaa
Kasihan b
lar n
eh melihat
vernya cuma sakit ka
paham deh. Patah h
m iseng Edo me
nda,
akhirnya aku memburu Edo
tus sam
ga ya kalau m
boleh bilang ke siapa-siapa. Nggak
u ketua kel
ubunga
arus tahu apa aja yang te
uga kali, Do. Itu bukan bagian da
rsenyu
a benaran u
engga
an i
gak inget tang
Bukannya merek
enernya pacaran
Cepet
engga
kok mereka bis
selin
ius
ali meng
kuh sam
A. Masih teta
engucapkan kata Oh
cerita ini
u teman sebangkunya. Wajar kan kal
gganggu
rena langsung mendengar dari sumb
saat ia menggangguk itu. Mungkin ia suka
Devi kembali ke kursinya dan mengatakan sesuatu ke Amara. Setelah itu aku lihat mata Amara merah. Sepertinya habis menangis. Waktu itu aku meliha
a Irham. Kayaknya mereka sedang bersitegang gi
lam dan menghembuskannya p
t juga ya kejadi
engga
omblangnya Amara. Dulu yang nembak ngajak pacaran si Irham ini Amara kok. Dia
ngong saja mende
h. Makanya kemarin Ama
lalak tak
gguh ser
canda? Atau kamu kir
erubah. Terdengar meninggi. Mungkin dia tersing
rusaha mengalihkan topik a
engga
-----
tobe
r D
bareng sahabat-sahabat
, ketemu seorang kakak kelas ya
kelas 3, menga
anya tertul
apa kami sekel
kami nomor po
yum. Dan kembali kejadian saat
dan Nina satu arah angkotnya. Tapi Agni beda. Angkotnya baru bisa dinaiki dari perempatan
dengan rambut bergelombang sepundak menyapa. Ia sudah lebih dulu ada di situ. Sepe
nak kelas
mengangguk nya
dengan Ir
kami men
punya nomor ponse
g. Terlihat wajah Kak
ku nitip sala
elah itu angkot yang dinaiki Agni lewat. Dia pamit duluan. Setelah itu di
--------
tober
r D
ang sekolahn
dan Agni suda
e studio ce
ncetak fot
gkot aku ketemu l
nitipin sur
i ketua kelas a
-nganter bara
ink dengan gambar mawar. Bau amplopnya wangi. Aku rasa kertas suratnya warna senada dan wangi
i suratnya, justru Irhamnya terkesan tak acuh b
kelas 3. Dia tinggi. Berkulit s
ustru aku yang terlihat ekspresif menjelaskan. Aku kira dia aka
ahu Kak
mengge
ayaknya nggak minat
an nafas panjang
ahu siapa yang mengirim surat,
menge
tahu sesua
an t
ku kasi
anya. Aku mengintip ke dalam laci. Di situ ada k
setelah berdiri tegak
ngedikan
nggak
mengga
hu siapa yang naruh di situ. Tiap kali aku mau ma
u nggak lap
ap
sa menyelidikinya atau melaporkan ke wali kela
sih nggak. Cuma
iselidik
ak u
ak menentukan mau diselidiki at
isi surat d
li menggend
nggak
mengga
akan benda-
ters
erazia isi tasku. Jadi kado atau
bu
di buang ata
buka di seko
meng
nap
" jawabnya sa
ni minta nomor
Ortuku melarang aku pun
rsenyu
n punya ponsel dulu sama ortuku.
a-sama t
omor telepon
. Soalnya yang telepon ke rumah suka
pelajaran berdering. Kami segera