Dilamar Tuan Duda
ra, hal itu supaya Cyra tidak terlalu memik
ja, Maya, karena banyak yang harus k
emudian mengajak
ante bacain
u!" seru Cyra bahagia
'Putri Tidur dan Pe
njang kecilnya yang berwarna pink. Maya membacakan buku dongeng den
an melihat Cyra sudah tertidur lelap. Maya menutupi tubuhn
mpir waktu jam makan siang. Ia bergegas keluar dari kamar C
ya." Bi Ina terkejut
aja di situ. Nanti bajunya kotor," sa
ak juga. Saya bantu bersihkan sayur
kesukaan Pa
yang dibuat Bu Hanna, Neng. Em
awab Maya dengan menaikk
gotori baju Maya. Lantas, Maya yang selesai membersihkan
nya di meja makan. Bersamaan dengan Rain yang keluar dari ruang kerja s
ngnya sudah sia
ik ke arah Maya, sambil menyipitkan kedua matanya
a liat Bi Ina masak, jadi
meja makan, Maya mencoba
n melirik dan bingu
gkasnya mencoba men
n menuangkannya ke piring Rain. Ia hanya diam melirik kelakua
tangkasnya, karena
Maya, Pak," tukas Bi Ina
ak? Atau ada yang kurang?" cecer Ma
ditelan," katanya dengan a
kembali ke kantor. Saya mau i
*
menyeruak ke dalam kamarnya. Saat semalaman memikirkan apa
pintu kamarnya. Namun, tubuh
Pa," ujarnya merajuk sam
nyamanan tidurnya demi menemani putrinya bermain. Ia p
bermain di teras. Ia pun mengambil ponsel yang tergeletak d
udah keluar. Apa bisa datang ke rumah sa
segera ke sana. Teri
iri ke posisi jongkok agar bisa menatap Cyra lurus. "Cyra, main sama Bi I
d, Papa ...," rajuk p
Perasaannya ingin menangis, tetapi ia harus selalu m
Cyra. Mau Papa baw
want strawberry ice cream!" serun
i Cyra dulu, ya. Saya ada urusan," paparnya pada asisten ruma
atir," jawab Bi Ina ser
i," tuturnya sambil mengendus baju y
a sambil sesekali menggelitiki Cyra. Tawa riang Cyra sudah t
tu jalanan sudah cukup lengang, terik matahari masih malu-malu untuk men
ebal, keluaran brand Christian Dior
kilometer perjam. Walaupun pikirannya gelisa
rumah sakit. Seorang pria turun dengan rambutnya yang kali ini
ndang padanya. Tanpa memedulikan sekitar, ia segera naik lift menuju
in," ujar Dokter Niko
?" ucapnya dengan suar
obek di kepalanya dan ada bekas je
umpalan tangannya dan menepuk-nepuk dengan tel
m akhirnya terjatuh di lokasi. Anda haru
terlintas di benaknya adalah ... Angkas
g yang harus saya temui. Terima kas
a, Pak," sahut Dokter Niko sambil berjab
kunjung diangkat. Berkali-kali ia mengulangi
u
ang wanita yang ba
anpa disadari sambungan telepo