Madu Untuk Suamiku
putih ,celana hitam ,bersama dasinya yang
nya Ia akan mengikrarkan janji suci didepan penghulu, bersama wanita yang tidak ia cintai dan tentu saja paksaan dari istri tercin
imana bisa aku akan menikah dengan seo
uk dibawakan kepada keluarga Dinda, Ia hanya berjalan kesana kemari menelf
panggi
Siska menghent
anya yang anak keci
Di
harus menghapal namanya jika Ijab kabul nanti"
epadamu sejak semalam" ucap Siska menepuk jidatnya. "Namanya Dinda K
anya Arya merasa pende
nda Kinara" je
ya
artis saja
am meras
Siap?" Tanya S
mm
ah cermin. Tiba-tiba Siska memeluk Arya dari arah belakang, Ia benar-benar merasakan
inya itu, seketika Ia mengerjapkan matanya lalu berbalik
mu?" tanya Arya membelai kepala Siska yang diba
matanya, lalu mendongakkan k
a karena kamu akan menikah" ucap Siska berusaha menutupi
ahu kamu sedang sedih, aku sudah lama mengenalmu
ng menundukkan wajahnya, Ia langsun
segera datang di rumah Dinda" ucap Siska berusaha mengalihkan suasana d
ka, ?" tanya Arya meyakin
a membatalkannya pernikahan ini
matanya agar tidak tumpah, dengan pelan Siska m
memutuskan, aku tak akan merubahnya" ucap Siska melepaskan tan
arena menahan emosinya, ingin rasanya ia memukul ce
kepada Dinda, sementara Arya berada dibelakang menyusul Siska keluar dari penginapan, Arya segera me
menyetir, mereka pun melesat dengan cep
rmasuk pak penghulu, perlahan Siska dan Arya masuk ke dalam rumah, Mbah Tarmin menyambut mereka dengan hangat dan mempersilakan mereka masuk. A
ska setelah memberikan seser
di dalam ka
aya masu
kali nak,
a langsung beranjak lalu masuk kedalam
Siska dari ambang
itepi ranjang, ia segera menghapus air matanya
wajahnya memancarkan cahaya, karena Riasan wajah yang sangat natural hingga terlihat canti
kakinya masuk ke dalam
cap Siska pangling melihat wa
alam hatinya dirundung rasa gugup karena akan
n banget" kata Dinda samb
n merasakan yang namanya deg-degan Sih, sama seperti Mbak juga begitu waktu
ya, lalu menghembuskannya dengan p
au mulai, ayo keluar" panggil Mbah
i akan segera kel
egera keluar, aca
ahut Dinda beran
gil saya Ibu, tapi panggil saya mbak atau
Mbak Siska saja yah, biar en
keluar," ajak Siska ser
p Dinda sebentar lalu menundukkan wajahnya, meskipun Dinda terlihat lebih cantik dan muda da
ai berdegub kencang karena rasa cemburu mulai membakar hatinya, namun
ama Dinda, Ia berusaha menjaga sikapnya sebaik mungkin agar Istri t
anya kita mulai saja yah?" tanya pak p
emangat. Seluruh saksi dan Mbah Tarmin hany
ga saat yang ditunggu tunggu itu tiba, Pak penghulu mulai memeg
saat melihat Arya mulai memegang tangan pak penghulu, rasanya ia benar-benar tak pe
ono dengan mas kawin cincin seberat dua gram di
si , sah?" tany
dan orang-orang yang be
e
angka dalam satu kalimat sakral itu telah membawanya pada sesuatu kehidupan yang penuh dengan penderitaan na
cap pak penghulu sambil membacakan
cincin mas kawin dijari manis Dinda, kemudian Dinda menciu
madunya Dinda, dan mulai hari ini juga suami yang ia sayangi dan telah mendam
embalas pelukan dari Dinda, beberapa kali ia mengucapkan selamat kepada
terhadap Siska, sejujurnya ia tak sanggup melakukan ini semua, namun apa daya rasa cintanya terlalu b
nya dengan erat, sambil meminta restu kepada Mbah yang ia sayangi itu, karena bagi Din
bahagia bersama suamimu dan M
ih doanya" ucap Dinda terisa
*
ruh Dinda untuk mengemasi barang-barangnya ,kare
a kesehatan" ucap Dinda terisak
ti-hati dijalan, selalu
seraya mencium punggu
untuk berpamitan, Ia memeluk Dandi , lalu mem
yah, kamu sekolah yang betul
ngabarin kami disini yah kalau
Pasti Mb
sudah mau jalan" panggil
rada dibelakang nya. Dinda pun mulai mengangkat tas yang b
iska masih sempat melambaikan tangan kepada Mbah dan Adiknya sampai akhirnya mereka tak terlihat. did
senggukan harus meninggalkan
u kenapa?"
ah sama Dandi, karena selama ini Dinda gak pernah p
i pasti akan baik-baik saja disana" Siska men
Mbak
kemudi depan memotong pe
s" sahu
akan kita katakan kepada orang tua kita, jika mereka tany
aku juga belum me
napasnya lalu mengatak
pembantu kita disana? hanya untuk sementa
juga id
pura pura jadi pembantu kita?"
jawab Dinda mengiyakan
setuju membuat Siska
ka tersenyum. Dinda hanya meng
ela mobil, sesekali ia berhitung mobil dijalan agar bisa me
mpai juga, Siska pun menatap Dinda yang tertidur pulas disampingny
ngguncangkan tubuh Dinda. Dinda langsung terjaga d
dah sampai mana?" tan
sampai Dinda
ega lalu bersiap turun dari mobil. dan setelah turun dari mobil b
engan mulut menganga terkesima sambil memegang tas bututnya,
kita masuk
a M
m Rumah, namun sampai didepan pintu
epas?" tanya Siska saat meny
otor Mbak, takut lantainya ko
k Dinda, dipakai aja
pi
n sendalnya, lalu sama-sama tertawa karena merasa konyol. Mend
adis Kam
lesai mengucap kata itu, Arya berlalu pergi meninggalkan