Laluna
A
siang itu sudah tergantikan dengan riuhnya suara petir yang menghiasi langit
esai kamu boleh bersiap-siap pulang ya.
ul empat sore buk?" Jawab Si
kan segera turun hujan sin." J
kin lah buk saya ninggalin ibuk disini sendirian."
mengakhiri percakapan dengan Sinta asistenn
ungan milik Luna. Ia bergegas mengambil ponselnya dan ia segera mengecek tabungannya vi
ndiri dalam hati. "Emm...sepertinya memang aku akan sangat butuh mengingat sebent
ow. Makanya Luna juga harus memikirkan persiapannya. Selain ha
*
A P
sampingku terlihat Luna tidur dengan sangat pulas. Luna terlihat cukup kurus sekarang, akan tetapi Luna masih tetap
bisa. Segera aku masuk ke kamar mandi dan mengatur perna
Aku terus memukul-mukul dadaku yang semakin terasa sangat sesak. Hingga
an. Aku berusaha berdiri dan keluar dari kamar mandi dengan langkah gontai, bahkan kakiku sangat
i orang pingsan. Dirasa kondisi badanku sudah cukup netral aku bergegas menga
n seorang wanita, tapi entah kenapa ternyata aku bertemu dengan mama. Mama sang
dah memberi tahu sekretarisku untuk tidak menceritakan kepada siapapu
hal dulu Luna adalah menantu yang paling disayangi dan di cintai. Rasa sayang dan cinta mama dulu mele
ti Luna, tapi aku lebih tidak tega ketika mama menghina Luna denga
mama yang terkesan sangat jahat dan tidak adil terh
A P
ku terlihat jarum jam tangan berwarna silver sudah menunjukkan pukul dela
an aku berjalan menuju loby gedung itu. Segera aku meraih benda pipih y
a-tiba suara serak khas pria jantan itu terdengar di tel
tiba-tiba ada disini?" tanyaku penuh se
lembur makanya aku tunggu kamu aja disini." Jelas Aldi dengan wajah sumringahny
dak langsung ke butik aku s
alah di kacangin kaya martabak." Jawab Aldi dengan banyolan khasnya. "makan yuk, aku lapa
aku, aku juga nggak nyu
galah. "Yuk, makan dulu, aku benar-benar sudah sangat lapar ini lho."
kunjungi dulu waktu masih kuliah. Entah kenapa Aldi memesan maka
I P
sebuah parkiran. Aku menyusuri sebuah jalanan yang cu
dengan seorang gadis,tak lain dan tak buk
na sudah menabraknya. Dan terlintas di pikiran
ait Luna, dan benar saja Luna m
k menunggu Luna, ternyata Luna bekerj
sepertinya ingin memesan taksi online. Benar saja dugaanku, setelah perdebatan kecil antara aku dan Lu
h. Tak jarang aku juga mencuri pandang ke Luna, meski setiap kali dia terlihat
ntik. Meski aku tidak merasakan apa yang sedang terjadi dengan
yang sudah satu minggu tidak makan. Setelah makan
sa kasih sayang. Aku benar-benar merasakan kehancuran Luna sekarang. Luna adal