Madu Jadi Upik Abu
uku nikahnya. Di kamar Wati sendiri Dedy tak pernah menyimpan a
ias yang memiliki meja berlaci menjadi tujuan pertama
uitansi lama, sisir, kosmetik, dan benda-benda tak penting lainn
Dedy yang menjadi incaran Wati pertama kali. Sayangnya, di lemari it
li pergi. Mungkin Rara tak pernah mengira bahwa Wati akan menggeledah isi kamarnya. Wa
a Wati melebar melihat banyak map yang tersimpan di dalam laci. Tangan Wati me
Ninja milik Dedy. Wati menyingkirkan map tersebut. Ia mem
o, jadi rumah ini bukan atas nama Rara? Siapa Beny Ardani? Mungkinkah itu nama manta
buku nikahnya, sebelum Dedy dan Rara kembali. Wati menyingkirkan
t-cepat Wati mengecek buku-buku tersebut. Betul, dua diantara buku nik
isinya dan mendapati foto Dedy dan Rara di dalam buku-buku itu. Jadi
hu buku-buku itu asli atau palsu. Ia tak peduli karena
pet besar yang berada di dasar laci. Rasa penasaran membuat Wati mengintip isi dompet. Warna
arang. Ia bukan pencuri. Lagipula, apabila orang tuanya ternyata k
lemarinya sudah digeledah. Wati juga menutup kembali pintu lemari,
ada di atas meja rias Rara. Salah satunya adalah botol minuman pelancar haid
esulitan ke belakang, hingga ia terpaksa membeli obat itu. Masih ada tablet yang tersisa. Wati membawa tablet itu ke dapur lalu mengger
um-senyum sendiri membayangkan Rara yang bolak-balik
seberapa. Kamu masih akan merasakan saki
tablet. Kemudian matanya juga melihat botol lain yang diletakkan di dekat
an lelaki agar burungnya tegang lebih lama. Ide lain muncul di kepala Wati
yu putih yang disimpannya di kamar. Isi botol minyak kayu putih Wati tuan
dalam kamar Rara. Wati tersenyum-senyum sendiri membayangkan panasnya bur
rasa selesai. Wati k
idak ada gunanya lagi aku
gan benda-benda yang dianggapnya penting sekali. Bahkan i
kamar Rara,
lah aku pergi," desis Wati den
pot-repot lagi mengunci rumah. Kalaupun ru
kaki Wati keluar pagar sepeda motor
. Wati terbelalak, ia pas
a sepeda motor Dedy. Ia berlari sekencang-kencangnya, sement
mana kamu?!
ggunakan sepeda motor. Akhirnya yang ditakutkan Wati terjadi. Sekencang-kencangnya
dengan beringas mendorong keras-keras b
i kencang saat jatu
motor di dekat tubuh Wa
ra menendang Wati. Wati melin
lerai Dedy yang baru tur
, nanti kamu sendiri yan
sud yang lain. Apabila Wati sakit, pasti tid
gak boleh keluar rumah. Sekarang mau kema
ambil melirik kiri dan kanan. Beberapa orang s