Madu Jadi Upik Abu
rasanya ia pergi dari rumah ini, tapi tak berdaya. Ia takut apabila kabur dari rum
pengurus panti tempatnya dulu dibesarkan. Wati melakukan itu karena tidak berpiki
Nyatanya kehidupannya menjadi lebih rumit dan morat-mari
langsung menerima lamaran Dedy yang berumur dua tahun lebih tua daripada dirinya.
aat berada di depan pintu kamar, kembali Wati mendengar suara-suar
nnya. Apakah ia sebaiknya mengetuk pintu kamar untuk memberika
" Wati mendengar bi
semalam karena tidur meninggal
k enak badan," p
ikin enak,"
mata kembali mengalir di pipi. Ia berbalik pe
pa hidupnya jadi begini? Tiba-tiba Wati in
kamar, Rara dan Dedy sudah selesai mandi dan keramas. Mereka bersam
ti, ia tak mencari Wati dan memarahinya. Atau jangan-jangan semua itu hanya akal
t Dedy dan Rara masuk ke ruang makan. Ia sibuk menjemu
rumah dan melihat Dedy dan Rara sedang sarapan di meja
n minum buatku
gisinya dengan air dari dispenser. Saat memberikan dua gela
mencubit lengan Dedy ya
iran Wati yang baru masuk. Seolah-olah
k memandang sedikit pun ke arah Wati. Sikapnya sama
ntai Wati seperti
garuh oleh pameran kemesraan di hadapannya. Tak seorang pun tahu, perasa
apu teras di depan rumah, daripada harus mendengar obrolan Rara dan Dedy di dalam rumah
sama. Penampilan mereka sudah rapi, siap berangkat ke toko bersama-sama. Romantis. Si
ggu sebentar, Mas," cetus Rara seraya
mendekati Dedy yang sudah siap duduk di sepe
Bu Nara," kata
Dedy seraya me
s. Mas juga sudah lama tidak bert
pan-kapan saja kita
tanya terlihat tidak suka saat mendapati Wati berbicara di dekat Dedy. Wati
a antar makan siang buat ka
toko yang berbilang tak sampai lima orang. Rara memerintahkan Wati untuk memasak makan
l memandang kepulan asap dari sepeda motor Dedy yang meraung pergi, Wati menentuk
udah tahu bahwa Dedy tak akan pernah mengizinkannya menemui Bu Nara. U
ar pekerjaan dengan ijazah itu. Pekerjaan apa saja yang penting ia punya penghasilan sendiri. Wati tak berkeberatan meski
hwa gaji pelayan warung makan dan buruh pabrik itu kecil
ak seperti sekarang, ia mengerjakan semua pekerjaan rumah tapi hanya diganjar m
n tak punya pekerjaan. Kalau ia keluar dari rumah ini, W
sih berstatus sebagai istri Dedy. Wati masih penasaran, apakah bet
um Dedy melamarnya. Cinta itu juga yang membuat Wati mau menikah dengan Dedy meskipun Dedy be
hagia berdua? Betulkah Rara sakit parah dan akan segera m
ntap. Ia harus meminta pendapat Bu Nara te