icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

HATE BEING A RICHMAN

Bab 4 KOTA KOSMHO

Jumlah Kata:1069    |    Dirilis Pada: 10/03/2022

n pemukiman elit di kota Kosmho. Jalur terakhir yg dilewati menuju ke seb

!" Tuan Mahendra kemudian beringsut bangkit

ngkah Mahendra deng

eristirahat saja di kamarmu." ucap Mahendra seraya berjalan ke dalam menuju kamarnya

Tsabit sambil membungkukkan tu

liki ruang pribadinya sendiri, jadi kau pasti sangat betah bekerja d

ggung, dia tidak tahu harus m

aku kepala pelayan di rumah

i Nori." ucap Ts

a ini, menurut kepala pelayan itu, jika Tsabit diajak langsung oleh Tuan Mahendra, maka dip

diajak beliau langsung maka aku pastikan ruangan ini layak untukmu." Bibi Nori ber

erimakasihnya pada Bibi Nori yg sudah menganta

sudah sangat larut, maka baru besok aku akan memastikkan semuanya sudah pan

sih." Tsabit kemudi

rsyukur karena kini dia memiliki ruangan pri

" tekad kuat Tsabit terbersit sebelum kemudi

rolahraga sebentar dengan berlari mengelilingi rumah besar milik majikannya itu. Tsabit tak akan mengir

ran disini." suara seorang sekuriti komplek ter

a hanya berolahraga saja pak, saya dari ruma

ngaku!" seorang sekur

kesini tadi malam pak." Tsa

dengan bawa-bawa nama Mahendra, kamu tahu enggak siapa dia? Dia

ug

ajah tampan Tsabit yg seket

oleh dua sekuriti itu menuju ruang

n pos sekuriti itu. Ketika seseorang muncul disan

ria yg menjadi supir Mah

agi dia udah keliling komplek." ucap s

gi pekerja disini kan memang enggak ada yg waja

hu apa-apa." Supir Mahendra

Tapp.

atu menghampiri rua

u pak." Pria yg baru datang itu segera mengha

a tambun bernama Joko yg baru saja

sambil menyiapkan kunci borgolny

!" Joko berbisik tegas keti

le

dengan apa yg terjadi. Namun ucapan pimpinan mereka itu cukup menginti

Tsabit kepada pria yg ki

Beni sambil tersenyum sim

kediaman Mahendra yg berada dipuncak. Mereka men

menikmati udara pagi ini." ucap B

jawab Tsabit s

lewati jalanan ini dengan berjalan kaki seper

pagi akan saya temani pak

sampai kerumah. " ajak Beni sambil m

mengikuti langkah

dengan pemandangan pagi yg masih dihiasi embun dibeberap

ersengal sengal Beni kemudian meny

t." timpal Tsabit sambil mengac

ua ini sudah kehilangan banyak." u

alkon sepasang mata terus mengamati

jika Tsabit adalah puteraku dengan Mila. Aku akan memastikkann

gat ingin memeluk puteranya itu, namun entah bagaimana Mahendra dapat mempertan

esalahan dimasa lalunya. Kini, tubuh rentanya yg sudah rapuh dan sakit-sakitan dengan banyak penyakit di

abit, Beni dan Tsabit telah bergegas untu

r untuk kursus mengemudi hari ini

egera bersiap." jawab Tsabit s

uang makan." ujar Beni kemudian

, dalam hatinya Tsabit merasa sangat gembira da

*

t bac

a simpan k

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka