icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
HATE BEING A RICHMAN

HATE BEING A RICHMAN

Penulis: MDW
icon

Bab 1 RUMAH

Jumlah Kata:1191    |    Dirilis Pada: 10/03/2022

penghuni panti asuhan "Rumah Bunda"". Terdengar suara eje

n padanya tadi. Tsabit tetap tenang dan terus melangkah, Tsabit bahkan masih berusaha sopan dengan m

g semakin tersulut emosi karena ejekannya tak dipedulikan

ewat. Setelah itu kau bebas mau melakukan apapun disini." Tsab

?" Dengan congkaknya Gllen tetap tak b

ain." Tsabit kemudian membalikkan tubuhnya dan be

rrmm

elaju mendekati Tsabit yg sedang berjalan. Beberapa pasang mata yg menyaksikkan nampak syock dan te

, menghabisi nyawa rivalnya dapat dengan mudah dilakukan. Mengingat koneksi ayahnya yg luar biasa akan dengan mudah menutup kasus ini ketika berada di meja hijau. Gllen sudah

ini tidak akan berhenti dan sengaja akan menabra

ep

menahan laju mobil yg hendak

mmmmmm

aihnya. Gllen yg berada dibalik kemudi masih memijak pedalnya

n dari jendela rumah di pinggir jalan dilihatnya. Tsabit de

sabit bisa menghempaskan

rua

u kini terhempas ke

ak ada sedikitpun suara yg terdengar, namun tatapan tajam Tsabit cu

nya. Beberapa rekan mereka kemudian menghampiri Gllen dan berniat membantunya keluar dari mobil. Namun Glle

Pria muda yg tampan dan bertubuh atletis ini tak menghiraukan pandangan sebelah mata yg selalu ditujukan untuknya dari rekan-rekan sekolahnya itu. Sejak kecil Tsabit sudah terbiasa dirundung dan juga d

h perjuangan bathin mereka mengingat perundungan perundungan yg kerap kali mereka rasakan di bangku sekolah. Tsabit tak pernah menyerah, pria muda ini tetap memotivasi semua anak panti untuk mementingkan studinya, beberapa kemudian tergerak namun Tsabit ju

yarkan fikiran Tsabit yg sejak tadi memikirkan apalagi y

bit segera duduk da

nilai akdemik kamu sampai selesai dengan nilai sesempurna ini." Ibu Lilis mkemudian mengelus lembut ramb

egini nich." Tsabit yg melihat wajah ibunya menangis kemu

is kemudian tergelak dan mengelap sudut mat

harus bersiap ke sekolah lagi Buu." Tsa

ahan lagi nak," Lil

ajar di rumahnya. Alhamdulillah jika beliau berkenan berarti mulai besok Tsabit bisa kerja dan membant

Tsabit mengalami semua ini, mengingat sebenarnya pria muda itu adalah anak seorang hartawan di kota ini. Lilis kembali menyeka sudut matanya yg mulai dial

ir bulan seperti ini Tsabit mendapatkan uang bulanannya dari seorang donatur tetap yg selalu dirahasiakan namanya oleh Ibu Lilis pengasuhny

yg keluar dari kamar kemudian menyerahkan amplop itu

hkan untuk keperluanmu melanjutkan ke

dan beliau bisa mengalihkan biaya donasinya pada anak panti yg lain."

jelaskan dengan hati-hati. Tak tahan rasanya terus membohongi Tsabit selama ini

ambil saja uangnya untuk menambah nambah uang panti ya."

akan seraya mengambil amplo

nanak nasi yg lebih besar supaya Ibu tak kerepotan setiap masak na

sambil menatap erat tubuh Tsabi

Ibu Lilis yg memperhatikan

a nampak malu dengan w

********

t bac

dapet pembaruan ba

adiahnya juga

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka