icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

HATE BEING A RICHMAN

Bab 5 TARUNG BEBAS

Jumlah Kata:1465    |    Dirilis Pada: 10/03/2022

ra menyapanya membuat Tsabit yg baru saja akan

Nori sambil menunjukkan seb

kan pelayan lainnya adalah pria. Hampir dua puluh orang berada di meja makan terpanjang yg pernah diduduki Tsabit ini. Di bagian tengah duduk bak seorang raja yaitu Tuan Mahendra, sedangkan di bagian kanann

in

a ditelungkupkan sehingga mem

Ting.T

itu seketika menelungkupkan ju

m mengakhiri sarapannya kemudian segera mengikuti yg

agi pula bubur ini rasanya lezat s

gawal pribadiku, namun satu minggu ini dia masih akan melakukkan beberapa persiapan s

da tim penguji yg akan mengujimu." ucap

gumam Tsabit

n luas di bagian kiri pintu utama, disa

t ka

gkah pergi keluar rumah. Tsabit yg jelas diperintah

pria yg membukakan pin

ian kalinya Tsabit hanya bisa pasrah dnegan jalan yg dilaluinya. Toh, bukan sekali dua kali

iitt

laman sebuah gedung yg mirip sepert

ku." seorang pria berstelan jas hitam y

Tsabit dengan tet

melihat kehadiran rombongan itu melewati mereka. Kaki terus melangkah melewati gedung pusat latihan kebugaran itu, kini diujung tembok mereka berbelok ke kiri dan menuruni anak tangga didepannya. Semakin lama berjalan, anak tangga semakin dalam memasuki ruang bawah ta

ek

ntu besar

o,,

bit. Sebuah gelanggang tarung bebas berda dihadapann

dibelakangnya menyuruh Tsabit mas

duduk di bagian dalam ruangan yg memiliki kaca

dimenangkan o

nt

nt

nt

embahana menyerukan nama petarun

rung dari tim merah yg kini dibungk

itu?" Tsabit yg terkejut seke

jika salah satu ada yg mati." jawab seorang

?" tanya Tsabit kembali dengan ma

ang dan yg menang pasti diagungkan. Ha.ha.haa, kau masih terlalu muda untuk bi

dimana delapan wajah orang yg

ika menyadari tak ada satupun waja

rlanjut, suara gemuruh t

tang datang, i

idengarnya ketika pelantang saura itu dengan ke

ai

ai

ai

ma meminta penantang Antoni untuk n

kebetulan sama." ucap T

n penonton kini serem

dan baru menyadari jika di ru

rii

menyala berwarna merah

gerutu Tsabit yg kesal d

suara berat Antoni dari atas gelang

melewati bangku penonton menuju gelanggang dimana pria

enantangku rupanya."

a dua pria tadi terus mengangkatnya pad

sa kelinci bukan?" suara berat Antoni merendahkan

bis

ab

bi

Antoni yg merasakan jika lawannya kali ini hanyalah se

tuk semuanya, inilah caraku mengunyah camilan." u

an menggulung kemejanya hingga ke sikut, dengan santai Tsabit melonggark

,, kelinci

u semakin membuat panas suasana. Diluar perkiraan Tsabit, ternyata di gelangg

eriak sedikit memuji lawan

ug

gan tetap berdiri tegak Tsabit bahkan tak bergeser sed

, luar

ton mulai berpi

yg pasti langsung merobohkan lawan didepannya itu k

ersinggung!" ucap Antoni samb

uk

kat kaki kiri Tsabit dan mement

up

ke lantai malahan kini mendarat dengans empurna

seberapa hebat kekuatan lawannya itu. Dibiarkannya Antoni menyerang bertubi-tubi, buk

enonton kini mu

ug

berhasil merobohkan Tsabit. Ini membuat pria berpredika

Antoni berteriak keras sambil melem

rii

rtangkap oleh jari tengah Tsabit dan berdenting mengena

suara Antoni ter

t nyalinya ketika belati yg dilemparkanny

.tap

g,,k

ikuti oleh dentuman keras karena ben

h besar Antoni yg tiga kali lipat lebih besar dari Tsabit itu kini menger

ih berdiri tegap dengan tubuh

dihadapannya. SAmbil menurunkan gulungan kemejanya Tsabit hendak m

iii

gkap jarum yg mengarah padan

rang di ujung gelanggang berwarna biru yg kini ketakuta

arah jalannya masuk tadi, namun ternyata delapan orang

pria di hadapannya sambil

seperti ini. Mmebiarkan dirinya berhadapan dengan seorang juara ber

l berbelok ke arah yg justru berbed

karena kini lagi-lagi dirinya berada

*

t bac

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka