icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

HATE BEING A RICHMAN

Bab 2 TERKURUNG

Jumlah Kata:1161    |    Dirilis Pada: 10/03/2022

ang berbicara dengans eseorang yg berpakaian rapi. Namun ketika Tsabit memarkirkan sepeda

ya terlambat?" Tsa

a membatalkannya. Bapak harap akan ada kesempatan yg lainnya untukmu." Gurunya

apa-apa," jawab

h duduk sejenak di taman halaman sekolahnya sambil melihat s

n dengan kami." Seru seorang a

malas nich." Jawab T

kamu sedang patah semangat masih saja berbohong pura-p

benar saja Tsabit melihat Gllen

n kemarahannya bertanya pada Tsab

san jadi jangan halangi lagi

kau fikir kenapa mereka membatalkan perekrutanmu tad

Tsabit masih terus mempe

api sepertinya selesais ekolah ini jalanmu yg akan semakin tertinggal dibelak

eduli." Tsabit menjawab sambil melangkahka

imu di bangkukuliah dan bahkan kau tidak akan pernah diterima beke

mana caranya untuk dapat bekerja dan menghasilkan uang sehingga dia bisa m

ruang tamu juga begitu berantakan tak karuan, di ruang tengah semua sedang berkumpul dengan wajah yg dipenuhi ketakutan. beberapa adik

adi Bu?" Tsa

reka juga mengambil semua uang kita." Ibu Lilis kemudian menangis tersedu membayangkan beta

ep

buhnya. Untuk pertama kalinya Tsabit merasakan kemarahan yg luar b

edanya menuju sebuah kafetaria. Tsabit yakin jika Gl

-temannya tengah berkumpul di sebuah me

il menunjukkan tangannya ke

ti tempat duduk Gllen y

rr

au kau akan membayarnya dengan mahal!" T

tersenyum sin

k,,B

h tongkat. Tsabit kemudian terhuyung dan nyaris roboh di la

k, Pl

dari Gllen mendar

uk

uat Tsabit mengeluarkan darah segar dari hidungnya. Mata Tsabit berkunan

alam ketika Tsabit ters

Muda" Seseorang berpa

ana aku?" Tsabi

elihat ruangans erba putih yg sangat luas, dan dia

nya tak bisa bergerak sedikitpun, sleuruh sendinya terasa kaku. Tsabit mulai mengingat kejadian yg terakhir dilakukannya. Gllen, saat itu dirinya menemui Gllen di kafeta

erubah sangat jauh dari tanggal terakhir yg diingatnya. Tsabit menghela nafas panjang,

a, terlihat dua orang

embali bertanya, namun l

a langit menggelantungkan warna jingga, tak ada siapapun yg menemuinya lagi. Tsabit sendirian di kamar besar i

kan ketika pandangannya menelisik keluar jendela, semua pohon pohon yg dilihatnya itu sama sekali tak dik

ek

g membawakan setrolli

na?" Tsabit bertanya dengan sangat

menatap Tsabit dengan penuh perhatian. Tsabit yg sudah kelaparan sejak ta

ngan ini. Tsabit semakin bosan, dalam hatinya terus bertanya kenapa

ra dengannya. Dari papan anam Tsabit mengetahui semua nama perawat dan pelayannya itu, namun inte

dari kamarnya. Seluruh pintu dan jendela terkunci dengan sangat kuat. MEskipun jarum infus

nannya. Tsabit tak mengeluhs edikitpun, baginya sudah cukup terbiasa untuk didiamkan dan seolah dianggap tak ada oleh orang. Hidupnya yg besar di

alasannya Tsabit yakin jika esok atau lusa akan ada jawaban atas semua yg dialaminya

*******

n jangan lupa

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka