HATE BEING A RICHMAN
t. Dengan tenang Tsabit menikmati sarapannya. Hampir dua minggu berada di kamar telah menguras habis seluruh ke
g tidak diketahui namanya itu men
it sambil bangki
menuju halaman depan rumah besar ini dimana s
stelan resmi khas pengemudi keluarga kelas atas itu meny
at. Bagaimanapun dalam hatinya dia masih belum menge
n Mu
ngetuk kaca jendela mobilnya, Tsabit
t. Mobil kemudian melaju menjauhi halaman rumah yg sangat luas itu. Jalanan berkelok semakin tak bisa dikenal
tika tiba tiba saja mobil yg ditu
aaa
dihantam mobil yg melaju
rrg
n Mu
id
rosok ke dalam jurang yg curam. Tsabit dan dua orang di
**********
parau ibunya memanggil membuat
pa? " tan
ng bawakan ini ke aula gedung tua disana dan bantu yg la
wab Tsabit
abit tak berniat sedikitpun untuk kembali pada kehidupanny sebelumnya. Akses transportasi dan komunikasi di desa ini sangat sulit didapatkan. Ditahun semodern ini bahkan listrikpun mereka belum memilikinya. Puluhan kepala keluarga yg tinggal di desa ini masih hidup dengan sederhana dan jauh dari tekhnologi. Namun jangan meragukan tentang kesehatan masyarakat disini yg begitu sehat meskipun tak terjamah pengobatan moder
belajar hari ini." seora
jadi besok setelah selesai acara ini kakak akan tambahkan waktu belajarnya
ba putih yg berada di tempat teratas desa ini. Sebuah Gedung tua
imana setiap dua tahun sekali pada tanggal lima belas bu
bit, karena hari ini adalah tepat dua tahun
anya untuk menunjukkan dominasinya. Tampak dikejauhan sebuah mercedesmaybach melaju menaiki jalanan berkel
an dengan tuan tanah kita yaa,
wab Tsabit se
erparkir di halaman gedung tua. Tak berapa waktu kemud
ahendra" ucap tertua d
ria yg disebut Mahendr
baik Tuan." jawab Hasan sambi
aan Mahendra membuat
ap Hasan memotong sebelum Tsabit bersuara hen
andangi Tsabit tanpa kedip dan mem
Mahendra berlalu mengikuti Has
betapa berharganya pria bernama Mahendra itu bagi warga desa. Bagaimanapun Mahendra telah mengijinkan mereka semua tinggal di tanahnya tanpa sedikitpun membayar sewa, bahkan Mahendr
ja disaat Mahe
wa anak angkatmu itu." u
dmu?" tanya H
pertinya pantas mendapatkan pekerjaan yg
agar dia bisa menemuim
sekarang juga dengan
a tahun ini mengurusnya." ucap Hasan sambil berlalu menem
ntuk bersiap mengikuti Mahendra ke kota. Tentu saja Tsabit sangat terkejut, apa
senggang ya." Tsabit berjanji kepadan a
i, Tsabit kemudian berjalan k
endra kemudian menarik len
ai
a akan segera terwujud dengan perjalanannya kali ini. Setelah berulangkali terpisah dari orang-orang yg menyayanginya, Tsabit b
anak angkat di desa kecil itu bernama Tsabit, entah suatu kebetulan atau bukan, namun nama itu membuat perhatian Mahendra sedikit lega, kini setelah Tsab
g kini duduk berdampingan itu masih hanyut dalam benaknya masing-masing. Tak ada obrol