The Lost Princess (Bahasa)
mbutku saat aku membuaka mata. Hari sudah nyaris gelap. Pasti aku pingsan cukup lam
elakang kepalaku menghentikanku. Bau amis
dan sudah ditebus Richard tadi siang. Saya akan menyiapkan bubur un
anyak itu barang yang bisa kubawa dari rumah saat berangkat ke Belgia. Sambil menahan nyeri yang semakin lama terasa menusuk di belakang
mang merupakan efek dari obat ini. Obat ini adiktif dan sangat kuat efeknya. Itulah mengapa dokter hanya me
n malas untuk kembali mengemasi koper dan beranjak dari sana. Aku bahkan mas
iselle,
benar seperti itu, tapi aku bisa menjanjikan aku tak akan pingsan lagi. Tiba
n. Ada obat yang
n memakannya nanti, set
tidak tahu bahwa an
serba tahu. Kukira, sampai jumlah rambut d
engan kata-kata tak terduga. "Monsieur, Madame dan Nonna Guireille se
bilang mereka sedang
g segera setelah men
alukan seperti ini, aku masih harus mengh
ku ingin ist
*
kira - kira lima tahun di atasku, The ambassador Mademoiselle Corrine Guireille. What a perfect family. Aku jadi mulai penasaran dengan mendiang is
aneh dan janggal kutanggapi singkat dan acuh. Hei, aku harus bersikap cuek kan di sini sebagai korban? Kalau keadaannya
ddy bertanya setelah, dengan suasana janggal dan
itte menyiapka
au ingin makan di
uar, untuk apa aku
an datang lagi setelah makan
- repot. Aku sud
isan kata. "baik
i." Kataku pada Rich
elgia ini tepat sebulan setelah kematian Mama. Bahkan aku tidak sempat berpamitan dengan orang-orang yang kukenal walaupun hanya seorang; Shinta. Orang yang kuakui dekat denganku, kubiarkan mengerti diriku dan dengan senang hati kuakui sebagai sahabatku. Ponselku bahkan
a helaan nafas dalam penuh
*
dan kembali meringkuk di balik selimut karena lagi - lagi dadaku terasa sakit. Hhh, aku bisa mati kedinginan di sini. Tak peduli se
tunya anda sarapan
uar menemui Richard. "Berhenti mengasihaniku. Aku bukan gadis lemah seperti yang kau pikir!" sentakku saa
alaupun tetap cool dan cuek, dia tidak lagi judes dan semenyeba
itahuku untuk memanggilmu Mira." Seolah mendengar gaung otakku, dia menjawab. Well, pastinya. Karena yang memanggil aku Mira hanya Brigitte. Dan Richard kalau aku nekad memasukkannya dalam hitungan, m
Jangan sungk
an halus saat diajak sarapan bersama menghilang entah kemana. Brigit
ibumu. Walaupun aku tidak
aku kaget. Mama hanyalah salah seoran
Dia tertawa melihat alisku yang naik karena ketidakpercayaan dan prasangka. "Tidak semua yang kau tahu mengandung kepahitan. Kuharap, kau mau membaginya d
*
kta bahwa aku tidak punya tempat kembali di Indonesia, keluarga yang tak kukenal, lingkungan yang 180 derajat terasa asing, ARBA adalah penghiburank
dikawal. Sejak kecil aku terbiasa sendirian karena Mama harus banting tulang untuk kami. Dan lagi masih ada Oma y
a percakapan. Mau tak mau aku penasaran, apa benar t
kerajaan." Ja
ya tugas mereka untuk me
en
menjagaku? Aku kan b
ta dewan kehormatan. Dan saya dikirim khusus o
kita tuju, aku tidak memiliki tempat lain untuk pergi." Terima kasih pada seseorang karena telah mem
engeluh, tak pernah merasa takut dan
in, Mama. I