Sweet Mistake
. ayo sarap
amanya. Rasanya aneh mendengar Mama memanggilnya semanis itu. Tidak
ti kamu terlamba
al mempercepat sisirannya pada rambut. Meski dia sedang dalam mode tidak enak, penampilan tidak boleh memperlihatkan s
endiri yang meminta. Hhh, mimpi aja terus! Mana mungkin Val meminta duluan. Sampai mati pun Val akan me
rang yang dia sukai. Mana bisa Val memaafkan begitu saja perbuatan Gio dan teman-temannya. Bagaimana dia harus menjelaskan pada orang ya
ata dan menga
ng tahu, kamu aman. Cuma Gio yang harus kamu waspadai," katanya lirih pada diri sendiri. Dia
buskan napas cepat. Dia siap menjalan
gga seperti biasa. C
gganya, Sayang. Nant
" katanya tanpa memperhatikan siapa-siapa saja yang duduk melingkari meja makan. P
Mama tidak ikut perkumpulan arisan ibu-ibu sosialita yang gemar bers
arangan. Mama, kan selalu
bil roti di atas meja. "Papa semalam kasih Mama apaan sampai aneh gini?" V
ai. Tapi bukan itu fokus Val. Di sebelah Papa ada ad
dengan kemeja dan dasi yang sedang menghirup min
Tak menduga akan melihat lelaki menjengkelkan ini sep
.., kenapa lu
olah, Sayang. Kata Nak Gio, mulai sekarang kamu pergi dan pulang nggak b
hidupnya! Diantar jemput setiap hari? Yang benar saja! Dipandanginy
apa maksud perbuatannya. Val pikir, setelah dia bilang tidak akan menyentuhnya, itu artinya dia akan sedikit menjauh dan membiar
uga nggak mau terlambat." Gio tersenyum pada Val, tapi nada suaranya penu
ggak mau ada alesan lobet lagi. Nomerku sudah ada di situ. Angkat setiap kali aku menghubun
sekarang telekomunika
" tolaknya tanpa menyentuh
benar, kamu itu susah sekali dihubungi. Jangan sampai bikik khawat
mau membuat mamanya khawatir. Tetapi pengorbanannya terlalu
uat aku saja!" teriak Van
ponsel yang aku berikan," kata Gio membuat Vano tersenyum mak
a. Atau rahasia Kakak
nya? Memang pandai sekali Gio mengambil hati o
an? Mau tahu, dong!" kata Gio m
ano aja," katanya sambil meneguk milonya. Lalu Val berdiri dan mencium tangan dan pipi mamanya. Dia memutari m
atanya nggak mau terlambat. Ayo cep
gkit dari meja. Melangkah ke arah Mama da
sih kekanakkan. Mungkin
. Saya suka, ko
rang juga. Dengan ujung matanya dia melihat Gio yang melangkah ke arah Papa dan mencium
Gio. Anak kami mema
erdua dia manis sekali, kok, Pa. Tenang saja, Gio akan kasih perha
kin tekanan darah Val melonjak tajam. Sekuat tenaga Val berusaha menahan diri
mit Gio lalu meraih tangan Val untuk digenggam. Te
an kasih restu. Yuk, aku anter ke sekolah," ajakny
elaki ini ... mulutnya saja yang manis. Wajahnya saja