icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Ragu yang Berujung Temu

Bab 5 Surat

Jumlah Kata:1043    |    Dirilis Pada: 18/02/2022

, dadanya terasa sesak. Air

a istri mana yang tidak sakit hati jika diperlakukan seperti itu? Perempuan mana yang siap untuk berumah tangga hanya dalam waktu yang singkat. Sepertinya tidak ada, begitu pun

matanya mulai berkaca-kaca saat mengamati sekitar. Baju-baju berantakan di lantai, beberapa tangkai bunga imitasi juga ikut berserakan. Dan semakin Mikha mendekati kekacauan di dalam kamarnya, ha

kan lebih mengguncang perasaannya. Kini tatapan matanya terpaku pada secarik kertas yang terletak rapi di atas na

ya impian untuk memiliki tiga orang anak sebagai hadiah pernikahan. Dengan begitu rumah ini akan terasa lebih ramai dan hangat. Aku akan menjadi Papa yang bisa me

an. Maaf pula karena cinta yang teramat besar ini membuatku harus meninggalkanmu untuk sementara waktu. Aku akan pulang, jadi jangan mencariku. Sibukkanlah dirimu untuk membersihkan nama lelaki lain dari

a ke Kholifah dan menghabiskan waktu di warung bakso, ini salahku!" Mikha memukuli dadanya. Kini

ata. Ketakutan akan sebuah perpisahan berkelebat dengan cepat dalam pikiranny

nggup, Ya Rab

tersadar jika kini dirinya mulai jauh dari Allah. Sudah lebih dari tiga kali dia berburuk sangka kepada Sang Khalik terhadap uji

mengambil rasa cinta yang pernah mereka pupuk bersama. Meskipun cinta belum tumbuh terlelalu banyak, tetapi kini mereka sudah menjadi pasangan yang dihalalkan baik secara agama maupun negara. M

as jilbab hitam yang sejak pagi menutupi mahkotanya, lalu menggantungkan kain tipis itu sejajar d

nding denganmu sepert

rungkan niat untuk segera mengambil air wudu. Mikha yakin ketenangan yang ses

berserah kepada Allah. Kini terhapus sudah kesedihan yang tergambar pada pipinya. Allah Mahakuasa atas segalanya. Dia yakin suatu saat keharmonisan rumah tangga yang dia impika

kan salam ke kiri, air mata kembali menetes tanpa dapat dihalangi. Ditengadahkan kedua telapak tangannya, lalu berdoa dengan bibir gemetar lantaran menahan kekal

tinya dengan kedamaian. Berikan aku kesempatan untuk menjadi bidadari surga dari pernikahan pertamaku ini. Dan jangan Engkau biarka

lum seluruhnya terhapus. Dia melangkah menuju pakaian-pakaian yang berserakan di lantai kamar. Diambilnya satu per satu pakaian milik

ktu untuk mengecup foto suaminya dalam pigura. Kemudian, dia kembali meletakkannya di ata

ni, setidaknya perutnya tidak benar-benar dalam keadaan kosong. Kali ini Mikha bahkan tidak berniat membuka gorden di kamarnya. Dia hanya berpikir bila dengan melakukan hal itu akan memb

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka