Malam Pertama dengan CEO
tidur, mendengarkan keluh kesahnya mengenai perusahaan atau kolega yang menjengkelka
u pada Andreas." Sudah empat kali aku mengatakannya pad
harus mengembalikanmu pada empunya," sahu
erakhir di kuburan
ibunuh, itu hanya pradugamu saja." Angkasa
ang melangkah menaiki anak tan
moh
lai terlihat jengkel. "Arghh, li
yimpan kotak kecil berisi benang dan jarum. Saking tidak punya kerjaan, aku pernah menggeled
n kancing di atas
mejanya, tidak akan mem
Angkasa. Setelah memilih warna benang yang sama d
n habiskan waktu bersama. Apa selamanya kamu akan terus sepe
pedul
yarankan, dari pada kamu berbuat do
ir ini kamu menurut dan sepertinya menikmat
? Bukankah aku hanya perempuan sewaan yang harus melayanimu? Kalaupun aku menolak, pasti kamu memaksa dengan kasar. Apa yang bis
menggigit benang, lalu b
ma ka
u mengucapkan terima kasih.
atu tangannya meraih pinggangku. Sepersekian detik kemudian, dia membungkam bibirku deng
kasa ...
a aku menarik diri--menaruh kemba
tanya Angkasa sambi
Kakak Anda,"
rempuan dan memaksaku memilihnya ..
a. Nanti setelah Nona Gissela pulang, k
rempuan. "Tidak apa-apa, Burhan.
*
ku memutari pagar--mencari celah untuk kabur. Tinggi pagar
r, membiarkan aku menjelajahi ti
g kamu pikirkan
rhan berdiri dekat pintu kec
, Kara." Lelaki itu mengeluarkan rokok dari sak
rsandar pada tembok pagar, melihat langit biru yang
ian," tebak Burhan. "Aku mendengar
ti aku akan terjebak dalam dunia hitam selamanya. Mela
ar menerimanya dari sekar
u benar seka
kitkan. Menghabiskan hidup di dalam k
sesuatu? Baju mungkin
udah cukup banyak. Bahkan
rhan berjalan masuk rumah, meningga
i kepala. Menangis bersama hujan, sehingga
*
dia remaja. Mau tidak mau aku menemaninya di ruang per
itu ...." Setelah lama dia
a ini melihat rekaman seorang anak lelaki sedang di
rama." Terdengar helaan napas Angkasa yang
ada awan hitam menaunginya. Anak korban pe
mu, Kara. Apa mere
nghela napas. Ingatanku kembali pada malam yang gelap, suara gemuruh, hujan badai. Aku selamat ka
aku tid
ang jahat. Rekaman berputar terus, sekarang terlihat Angkasa remaja bermain gitar. Lebih tepatnya dia sedang
an. Setelah berpisah, mereka menikah lagi. Mamaku tinggal di
an kisah h
rlu menga
iba pada lelaki monste
monst
Y
a terg
Selama tinggal bersamanya, aku jaran
menyenangkan,"
h Andreas dan ibunya," ungkapku, bera
atkan wajahnya. "Aku akan me
an aku dari Angkasa. "Tuan." Su
ri. Dia bergerak mem
rang dirawat di RS Edelweis." Jawaban dar
watiran berkelebat di wajah Angkasa. Tidak lama, Angkasa keluar
n, Kara," perintah Burha
*
di dalam selimut. Tanpa Angkasa. Aku tidak melihatnya selama lima hari karena
rhan menge
rseret aku membuk
s menje
ks aku mundur
berada di luar negeri cukup la
han. Bantu aku.
iseret paksa?
ngat ketakutan. Burhan mengambilkan ta
ara dengan Angka
endahan, jangan berhara
sewa belum
luar. Andreas sudah menunggu. Dulu aku begitu mencint
" sapanya ter
u
eluda
narik rambutku dengan kasar.
t," desisku, me
pergi dulu,"
an penjara mewah menuju penjara satunya lagi. Ke luar dari mulut m
n mendarat di pipi. Mendorong kuat tubuhku, hingga aku tersungkur, kepala mengenai ujung meja rias.
kup!" cegah
a-pura pingsan. Berharap
ara sekarang." Satu tendangan
istrimu meninggal. Apalagi kita juga melenyapkan si Ris
apa,
indahkan Kara di ruang bawah tanah,"
sahut A
dak mendengar p
a. Kita kubur di
tidak!" ser
dreas, kemudian dilempar ke lantai ruang bawah tanah yang din