Malam Pertama dengan CEO
g seraya mengelap sisa darah di pipi. Ruang ini gelap, hanya ada ventila
t pintu terbuka. Hanya selang
nikahkan kita palsu, surat yang kamu tanda tangani juga palsu. Yang tidak palsu hanya tamu
t berdiri, aku akan mengantar pulang ke ruma
Andreas yang melepaskan dir
Kara!" b
saat berdiri penglihatan ini
ih lenganku.
lintasi ruang keluarga, ada Bu Zunaira dan Nita--
Respati?" Nita mencibir. "Sayang sekali usiamu tidak mu
ali ini tidak ada pengawalan, aku duduk di jok samping pengemu
jadi setelah aku pulang ke rumah? Apa dibebaskan
erjarak satu jam dari kota. Andreas
udah sampai," p
mobil, menginjak
p udara. Satu lagi, ada orang yang selalu mengawasimu. Inga
Nasibku akan sa
Rumah ini memang sederhana, tembok batu bata merah terlihat. Tegel
" gumamku sambil
menutup luka di kening dengan plester dan perban. Lal
stri Andreas. Dia memalsukan s
*
kuota data habis, jadi aku tidak bisa mengecek pesan WhatsApp. Aku memutuskan keluar ru
memar di pipi, aku
sambil menerima uang dariku, untuk membaya
udnya
kanya kamu diceraikan Pak Andreas. Sudah
mana Pak Dani tahu, aku akan d
Facebook. Seluruh warga kampung juga tahu. Nih, kembaliannya. Jangan bali
rmasuk rencana dari Andreas dan Bu Zunaira? Mere
t uang berapa h
tergesa kembali ke rumah. Betapa terkejutnya aku, melihat teras r
un penuh telur. Kertas berukuran besar di te
puan m*r*h*n," cibir Bu N
enjelaskan, bila mereka sud
ini semakin berdenyut hebat. Akhirnya aku terkapar di at
ra ketukan
yang datang? Ak
ku, Bu
ng. Mau tidak mau ak
u kenapa?" ta
n duduk
ia menatapku, sepertinya khawa
reas, Bu." Ak
? Tentu suamimu marah, punya istr
aku tidak aktif di WhatsApp,
Coba lihat." Bu Retno me
ir japri, YESS
Aku mengambil ponsel di kamar. Perlahan aku paham rencana jahat A
banyak sekali pesan masuk. Menanyakan pesan BO. Ada yang menawar harga, a
ka resah dengan statusmu dan menginginka
yang dijual Andreas, bahwa sebenarnya tidak ada pernikahan, bahwa aku t
l," sanggah Bu Retno sepertinya dia tidak percaya.
i
bantu, semuanya hanya topeng. Ke
enyataannya." Letupan amarah bergejolak. Aku me
caya, Kara," lirih Bu Retno. "Aku pamit
etno pergi--aku menutup pintu da
gumumkan akan menceraikan diriku, karena aku tidak bisa berubah. Menurut dia aku t
'Aku sedih harus berpisah dengan Kara'. Dukungan diberikan pada Andre
dreas. Lepas saja p
si Kara l
ap dengan sendirinya Andreas tidak