icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

KURIR CINTA

Bab 4 4. Debt Collector

Jumlah Kata:1015    |    Dirilis Pada: 10/02/2022

mpak begitu terik, sang

at berjalan karena gerah dan haus. Jarak rumah kosnya hanya ti

kamar dan masuk ke dalam. Tidak begitu luas,

ung menga

a lega dan kembali m

asa berat dan tidak ingin lagi dibuka meskipun hanya untuk sejenak melirik jam yang ada di meja

a karena ingin lanjut menyaksikan kegiatan OSPEK calon adik-adik kelasnya, walaupun jarak kampus cuma sekitar seratus meter dari kosnya. Sedangkan Dido, sejak pagi tadi masih tetap b

kkkk

rdengar agak berisik di telinga Ode. Suaranya seperti bunyi kumbang yang melintasi telinga. Ode balik badan

erhenti seketika di halaman rumah kosnya. Kebetulan kamar Ode cukup dekat dengan halaman depan yang biasa di

.!! Cepat buka

, nama yang lebih senang diucapkan oleh beberapa temannya daripada nama asli. Ia jadi merasa agak risih karena rencana

masih tetap rebahan di kasur dengan mata terpejam dan juga teling

datang dan mengetuk pintu sekeras itu, apalagi di siang hari. Suasana kos saat ini juga sepi karena s

a biasanya yang menagih sewa adalah bu Narti, isterinya. Kalau memang itu pak Tomo, lalu untuk apa ia datang dengan naik motor? Padahal ia dan is

henti. Mirip bunyi pintu yang diketuk seorang debt collec

sebelumnya, jangan sampai ia memang lupa dan ada yang belum terbayar. Tapi hatinya merasa yakin, ia tidak punya utang sewa kos atau utang lainnya. Uang kiri

empat lain, kadang mereka harus telat bayar kos akibat belum mendapat kiriman. Untungnya sang tuan kos memberi keringanan dengan bersedia menunggu sampai

bis hanya untuk biaya beli rokok. Singkat katanya adalah suka berfoya-foya. Kebanyakan anak perantau dengan karakter seperti ini memang pada awalnya dapat hidup gembira dan senang. Tapi kebanyakan

berlagak seperti orang berada. Untuk karakter anak perantau yang seperti ini memang terlalu gengsi dihadapan orang lain. Tidak bisa dibayangkan bagaimana nanti jika ia pu

okk... dooo

ung bangun dari tidurnya. Ternyata bunyi ketukan pintu tidak berhenti, diketuk

ar ..." jawa

emas, lapar dan tidak punya tenaga. Perlahan ia memutar gagang kunc

mosi bagaikan orang kesurupan mahluk halus. Tanpa basa-basi, pemuda itu duduk di kursi belajar Ode, bergegas melepas jaket hita

hat hantu di siang bolong. Ia tidak menyangka dengan apa yang dili

ry

santun itu adalah sahabat akrab yang sangat dekat denga

۞

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka