OLD VIRGIN (WHEN I LOVED YOU)
ca hangat yang sangat menyejukkan hati. Awalnya dalam fikiranku tersirat kabar yang begitu tak mengenakan. P
ri masa lalu. Banyak lelaki yang datang melamar untuk menjadikanku sebagai istri. Tapi tidak segan aku menolak para lelaki tersebut dengan alasan masih trauma, aku
ku. Mama sampai khawatir dengan keadaanku, sampai-sampai beliau berniat akan membawaku ke psikolog untuk mengetahui kondisi
ahli psikolog karena aku bukan sakit, melainkan hanya kecewa
nggil, aku langsung memutar tubuh dan
riku, tidak lama kemudian ia duduk di sampingku. Kebetulan sekarang aku te
sini? Sendiri lagi!'' tanyanya m
Jadinya aku di taman sejak tadi.'' ak
ab dari tadi aku lihat, kamu tengah melamun. Coba deh kamu cerita da
mm ... kamu ngapain ke sini? Tidak biasanya k
ni kamu,'' jelasnya. "Aku kira kamu sedang berkhayal tentang masa lalumu bersama mantan kekasih yang d
an membuatku sakit hati dan aku sudah melupakannya," sahutku berb
rus menatap ke depan, Shereen, berpikir positif saja mun
restui hubunganku dengan dia, makanya dia tega ninggalin aku.
pria brengsek itu lagi," Boy memandang
u, aku mau pulang saja!'' tanpa mendengar tanggapan Boy
... tun
ali tidak menggubrisnya dan
t berlari tadi. Untungnya aku telah tiba di depan rumah. Terlihat Mama tengah dudu
ya, lalu aku duduk di sebelah Mama, sam
menatap, aku segera menegak minuman air p
n,'' jelasku mengedarkan
mpai berla
apa,
ia menanyakan kamu tapi Mama sama sekali tidak tahu
ama tahu namanya?
ihat Silvy sebelumnya? Apa betul ia teman kamu?" tanya Mama, aku mencoba meng
lang ap
Mama tidak tahu isi suratnya apa,'' Mama member
s berwarna biru muda, aku in
ya, Mah!" kataku sambi
kepergianku tanpa
di ranjang tempat tidur. Setelah i
l atas apa yang pernah aku torehkan luka di hatimu. Mungkin kamu sudah bisa menebak siapa aku, yang jelas aku menulis surat ini hanya ingin meminta maaf yang sebesar-besarnya dan jika berkenan, aku berha
u bisa menebak siapa yang mengirim pesan. Ini pasti dari Revan, aku
sal karena telah meninggalkan aku. Dan berniat ingin balikan denganku. Aku tidak akan sudi kembali dengan
sesak dan bergemuruh hebat ketika membaca. Surat ini lebih pantas di bua
tuk menerima kembali lelaki. Memeluk boneka kesayangan menjadi keseharianku jika aku tengah sendiri. Aku jadi ingat temanku Boy,
Tok ..
ma berteriak kencang memanggil namaku berulang k
AMBU