OLD VIRGIN (WHEN I LOVED YOU)
mi kecelakaan seperti ini. Cepatan bangun Boy, kami tidak mau kehilangan k
Boy bisa segera sembuh dan pulih seperti sedia kala,'' u
tu memprihatinkan,'' ucapnya rilih, aku pun sudah tidak bisa berfikir kembali.
kejang. Dadanya seakan tak bisa terkon
gilkan dokter sekarang juga,'' suruh Tant
eriak menggema, salah satu dokter
?'' tanya Dokte
mau ia kenapa-napa.'' kataku, kedua
yang melihat dari kejauhan hanya bisa pasrah dan berdoa. Semoga Tuhan memb
*
oy pergi meninggalkanku selamanya, mengingat belum sepatah kata pun aku berucap bahwa aku
r keluar dan menatap kami silih berganti. Kedua o
ak saya, Dok? Apakah s
menundukkan kepala. Dia seper
rtanyaan saya!'' Pak Wijayan
terlalu parah, apalagi sudah mengenai syarat kepala, barusan pun langsung mengal
n yang terbaik untuk anak saya. Berapa pun biayanya, akan saya bayar, asal saya minta Boy selamat
uhan pasien. Lebih baik sekarang perbanyak berdoa, semoga saja ada keajaiban pada pas
begitu sangat terpukul dan takut kehilangan Boy. Ini semua mungkin tidak aka
an. Setelah itu aku akan meminta maaf dan berjanji tidak akan pernah sedetik pu
n meredakan kesedihan yang mendalam. Aku sangat tahu kedua orang tua Boy sangat
unyi, dengan cepat aku segera merogoh d
asih berada di Rumah sak
asih berada di Rum
ar lagi kami akan menuju Rumah sakit untuk mengunjungi Boy. Oh iya
memberitahu bahwa kemungkinan kecil bahwa Boy tidak akan sembuh. Tapi aku percaya dengan keaja
n ya. Ini sudah sampai tempat parkiran Rumah sakit.
*
kamu sangat mencintainya. Tapi aku harap kamu harus lebih bersabar men
sembuh. Aku harap dengan ini semua hubungan ka
ukankah kalian sangat mencintai?'' tanya Tasya. Seluruh tubuhku berkeringat dingin, aku memang sangat me
cukup untuk menikah. Tapi ternyata setelah lamarannya aku tolak, aku merasa bahwa kami memang sangat saling
i sangat terasa menyakitkan. Sekarang aku hanya bisa menerima takdir dan terus b
ntang dia yang seperti akan meninggalkanku selamanya. Apalagi se
ada lagi orang lain yang menyebutmu perawan tua, aku yang mendengarnya pun sangat sedih.'' harapan Tasya membuat aku bersemangat, ia sahabat
sahabatku yang sangat baik.'' kami berp
Drrrtt ..
lepon, aku segera mengan
tanyaku ketika sambunga
sudah siuman.'' rilih Mama yang membuatku tak perca
a, Shereen?'
a sudah siuman.''
a sekarang!'' ucapnya. Kami pun bergega
AMBU