OLD VIRGIN (WHEN I LOVED YOU)
sya, tapi aku sangat takut jika apa yang
it mana, Sya?'' tanyaku dengansudah ke sana. Mungkin kedua orang tua Boy sudah
rmisi, dadaku sangat sakit se
rang untuk memastikan keadaan Boy yang
ku lihat Boy tengah terbaring lemas tak berdaya dan k
ang siap-siap ke sana!'' kataku s
a Mama mengizinkan aku untuk ke luar malam ini.Terlihat di dalam kamar Mama tengah
ucapku memega
a apa, Nak?'
ucap sambil menangis ters
h menangis?'' tanya Mama bangkit
uar negeri. Tapi Boy malah mengalami kecelakaan dan dia sekarang tengah dirawat di
oy akan mengalami nasib tragis seperti itu. Lalu
memastikan apakah betul yang di maksud Tasya Boy mengalami kecelakaan. Jujur Mah, ketika aku dapat kaba
dengan perlahan, lalu menghapus ai
manmu itu tidak betul. Jika betul Boy mengalami kecelakaan Mama sama sekali tak per
nyum menatap wajah Mama. Akhirnya
hanya sebentar kok, secepatnya akan pulang dan akan mengabari Ma
k saja!'' Mama berucap sambil bersedih. Aku tahu jika
kamar untuk mengambil tas dan juga ponsel. Aku akan ke Rum
k dan melajukan mobil yang se
*
sekitar rumahku. Padahal sudah semenjak tadi s
dengan cepat. Sebab ditakutkan mobilku pasti akan terg
a akhirnya sekarang aku telah sampai di Rumah sakit P
nginjakkan kaki di dalam Rumah sakit ini. Padahal ini sudah menjel
g pendaptaran, terlihat ada dua orang sust
ampiri dan bertany
mah sakit ini ada pasien yang bernama Boy Indr
salah seorang suster membuka buku pendapt
ngsung memperlihatkan buku pendaptaran yan
n kedua tangan. Dadaku seakan berdetak dengan ke
a, Sus?'' tanyaku tanpa ek
'' sahutnya sambil menunjuk ke ar
sung mencari kamar nomer 11 seperti apa yang di ucapkan kedua suster tadi. Setelah sampai di ruang mawar d
benar yang di dalam itu adalah Boy, aku pasti tidak akan mampu
diucapkan Tasya. Lebih baik aku berdoa dalam hati, se
terbaring lemah di atas brankar. Aku pun dengan pelan melangkah
en, aku benar-benar tidak menyangka ba
ndiri. Tubuhku ambruk dan bulir bening menetes tanpa permisi membasahi ke
angat tidak kuat melihat Boy yang tengah bertarung nyawa dengan bantuan alat pernapasan. Di sekitar
meluk tubuh Boy. Tapi tubuhnya sama sekali tak mampu
erasaan gemetir. Kedua mataku sama sekali tak mampu melihat keadaan Boy seperti ini. Jika saja
asya tidak memberitahu, mungkin sampai saat
AMBU