Darah Muda
rnya itu, tak cukup hanya
oung B
dak, oleh kedua orang tuanya serta ora
san! Ingat, berpikirlah berkali-kali saat akan mengambil kep
mana kalo si Juned it
ya mikir kayak gitu? Tany
kok. Si Kakak aja yang ceng
di sekolah. Kalau Om boleh minta tolong lagi ke Adam, Om minta Ad
i, tapi Insyaa Allah Adam akan lakuk
ah padanya. Adam hanya tersenyum tipis saat kedua ora
Adam meninggalkannya di sekolah. Bukankah Hawa sudah kelas dua SMP? Tapi kenapa tingkahnya
bicara yang dingin. Hawa, gadi
a marah kok," jelas gadis itu dengan
kamar. Hawa pulang sana! Istirahat." Usir Adam yang berhas
dengan mata yang hanya menatap lurus ke depan. Bukan ke wajah
dis itu dengan polos, membuat Adam mengulum senyum
. Udah sana pulang, istirahat." Titah A
ngusir H
a gak mau Hawa kecapekan
ambil ingin berlalu meninggalkan Adam, namu
n lupa
amu'al
n mudah. Hampir saja Adam khilaf dan ingin memengacak puncak kepala gadis itu, kalau saja ia tak ingat
enar memasuki rumahnya, Adam me
*
utan samar-samar berhasil membuat lelaki--dengan kaus oblong warna
alih meraba sisi kanan kasurnya dan meraih benda
i berbaringnya, lalu tak sengaj
yang menutupi separuh jendelanya. Adam bergegas ke sisi jendela dengan niat menutup nya dengan rapat
an jendela kamar itu pun terbuka lebar. Apa gadis itu juga ketiduran
n khawatir yang tertuju pada gadis pemilik kamar seberang. Adam men
a salah satunya nomor ponsel Hawa. Dengan ce
khawatir. Adam memilih keluar kamar setelah meny
Ridwan saat anak lelakinya i
mah Ha
kali. Tadi Bunda sama Ayahnya juga p
lasan Buyanya, Adam semakin merasa c
a gadis itu b
n buru-buru melangkah keluar rumah. Nafasnya ngos
Duk
yang terpasang di sisi kanan pintu itu terasa percuma. Adam bahkan sudah berkali
W
AW
ngga lain karena terlalu berisik, sala
decak frustrasi. Saat itu juga ia teringat sesuatu yang
*
pain di ka
iri. Entah apa sudah dilakukan lelaki itu, dengan rambut setenga
m, tanpa aba-aba lelaki itu menarik tubuh Hawa dan membawanya ke dalam peluka
dialiri sesuatu. Ada desiran aneh yang tak pernah ia ras
g cowok datang ke kamarmu lalu membawamu ke dalam pelukann
t ia mendapati cewek yang ada di pelukanny
ncang, "KAMU GAK TAU BETAPA KHAWATIRNYA AKU?!" namun nyatanya bibirnya kelu. Tak ada sepatah katapun ya
orang jahat yang
dis dipelukannya
Adam terlambat
na lainnya yang kini menari-nar
iakkan kencang berhasil
KALIAN BERD
*