icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Darah Muda

Bab 3 3. Real or dream

Jumlah Kata:1817    |    Dirilis Pada: 29/01/2022

u sebenarnya bukti bahwa kita hanya makhluk le

oung B

DA

itu. Jam yang setia berdetak di dinding kamar Adam bahkan sudah be

bangunpun susah. Pikir Syifa seraya menggeleng saat menatap

tuk membangunkan anak pertamanya ini. Membuatnya men

rsengal. Tiba - tiba saja Adam terbangun dengan dada yang bergemuruh. Keringat din

dengan wajah dongkol seraya menggelengkan kepala pelan, sebelum

anak lelakinya. Wajah anaknya itu benar - benar seolah begitu ket

ngnya tadi. Lalu adegan yang paling membuatnya merinding adalah saat di mana ia diseret - seret oleh buyanya. Suara buyanya

mau telat ke sekolah kan, Bang?!" Tiba - tiba saja Uminya berte

u juga matanya membulat sempurna saat menemukan benda itu. Pasalnya jarum jam ya

ng?" ringisnya seraya bergegas bangkit menyi

Masih syukur gak Umi siram pake air bak!" tukas Syifa dengan menggebu. Bagaimana bisa anak sulungnya

diri?" cicit Adam seraya menata

dah sana! mandi! Hawa udah nungguin di bawah

am kembali memutar kejadian yang ia alami di mimpin

ng tidak-tidak. Lelaki itu buru-buru meraih handuk yang tersampir di kursi yang menghadap meja belajarnya. Be

*

ngan setelan seragam sekolah serta tas yang tersand

lahap sarapan rotinya dan- Hawa? gadis itu sibuk berdiri d

k kecilnya itu dan mulai menyantap roti yang

di bawah?!" Tanya Hawa saat menyadari

omelan seorang gadis yang cerewet!" Balas Adam dengan nada mengejek. Memb

cuma nanya!" Sunggut gadis itu seraya menarik ku

rita!" Elak adam

kir Hawa seraya mendelik tajam ke arah Adam yang kini su

! Cepat habisin sarap

an anggukan kepala. Sebab mulutnya terlalu sibuk mengunyah roti kesuk

t itu, Adam berlalu menin

Kan, tadi Hawa yang nungguin Adam?!" Piki

eradaan Umi dan Buyanya yang sedang

dan Buya sibuk denga

dam seraya menatap

ya sejenak lalu menghampiri s

duluan? Hawa mana?" tanya Syifa seray

cewek mah r

ang tuanya, Adam kembali melangkah menuju mobil dan duduk di samping. Menunggu H

Mob

u Hawa duduk di kursi belakang sendirian. Perempuan itu masih kesal karena Adam berbali

ting siapa yang menunggu dan siapa yang ditunggu? En

ak Maman. Yah, seperti itulah Hawa. Gadis itu sangat aktif berbicara, namun seketika ia akan menjadi gadis yang paling pendiam saat dia sedang kesal dan marah. Menurut Hawa,

as Hawa seraya menatap tajam lelaki di sam

?" Tanya Pak Maman

Pokoknya H

ng! jangan nyind

u diri! Jangan diem aja!" Ba

pa tulang rusuk Adam selalu mar

Gak lucu

mukanya mau keta

in. Hawa, gadis itu kembali menjadi Hawa yang suka berceloteh mengenai banyak h

*

asang mata terus memperhatikan dua se

semalam mimpi, ya? Pasti mimpiin

gaimana bisa, gadis di sisi kanannya i

a mimpi buruk. Gak ada

yain aja

juga mimpiin Adam. Ta

apain bilang?

dulu, Hawa ha

Adam yang

amu'al

ekik Hawa ke arah Adam yang dibalas lambaian tangan olehh le

pan, tapi sekarang perempuan dengan hijab putih instan yang dan

bikin aku kaget!" Protes Hawa

uduh Husna seraya mengekori Hawa d

nanya kayak gitu!" Sunggut Hawa dengan tatapan bosan pada Husna-

Lo ke kelas. Kayak anak TK aja! diantar tiap hari.

l kamu tau, ya Na! Adam itu orang yang hangat! di luarnya aja kayak freezer,

sambil menunjuk-nunjuk wajah

ama si Freezer? Ngaku?!" Tuduh H

cuma bicara sama sahabatnya ini, Hawa tak akan menang

*

pir lima jam penuh bertatap muka dengan papan tulis dan guru--yang kadang membuat siswa ngantuk ka

g lelaki yang merupaka

ngguk. Lalu mengekori sahabatnya yang b

atu tempat favorit bagi sebagian siswa. Sebab di sini tak hanya menyajikan ketenangan, tapi juga keindahan,

Adam pada sahabatny

e sini?" tambah Adam sembar

, Dam. Gue harap Lo jawab juju

aget saat Juno bertanya seperti itu.

ya gitu?" Adam balik bertanya dan

d pertanyaan gue?" Adam hanya menghela

kannya wajar kalo gue suka dan

, kalo lo lupa!" Se

dah gue anggep kaya

deh!" Balas Juno d

No?" tanya Adam tak mengerti. Atau lela

yang kini tersenyum lega. Entah kenapa, ada sesuatu yang mencelus ke perasaannya yang membuatnya tak te

tak suka saat mengetahui ada lelaki lain y

ena ingat kalau Om Robi-ayahnya Hawa--itu sudah menaruh kepercayaan padan

guk - angguk dan mulai berlalu

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka