Darah Muda
nar adanya. Sebab kebenaran tak h
oung B
h yang ada di pikiran Hawa. Seperti beberapa menit sebelumn
tu juga tidak peka dan menyeb
nya pulang bersama seperti biasa? Tapi sekarang apa?! Hawa harus rela pulang bersama Juna-- kakak kelasnya y
udah memasuki kawasan perumahan Indah Permai,
ja ga pa-pa. Udah deket soalnya." Jelas Hawa mencondong
a menoleh ke sang supir dan mengatakan terima kasih juga, s
e!" Jawab Juna dengan kedua ujung bibir tertarik saking senangnya,
nar hilang di telan kejauhan, Hawa mem
ye
asuki rumahnya yang saat ini tertutup rapa
aman rumah tetangganya, itu berhasil mengintrupsi langkah gontai Hawa
ke sana. Hawa mau gan
ya itu sedang bertamu ke rumah tetangga mereka
arengan sama Adam, pulangnya
ertanyaan Bundanya berhasil membuat Hawa kembali sebal
*
mau jadi anak pembangkang dengan mengabaikan permintaan Bundanya yang menyuruhnya un
bahkan Kakek-Nenek sampai kedua orang tua pun ti
i satu perumahan yang sama, bahkan rum
pula ia dibuat kesal karena Adam acap kali melihatnya sedang tak mengenakan khimar. Fyi, kamar mereka sa
usah liatin Hawa kalo H
am punya mata
dam nge
an kamar dengan balkon Hawa
sekian detik, membuatnya kelimpungan mencari keberadaan khimar instan yang biasa ia pakai-- yang sayang saat itu ia seda
i tetap saja ia merasa kesal jika ada lelaki bukan mahram yang memandang auratnya seperti itu, term
dam, iya nak?" Kekesalannya pada Adam terasa kembali menyeruak, saat w
ika ada yang tidak beres dengann
Kak Juna--kakak kelas Hawa-- nawarin buat pula
da apa-apa gitu. Eh siapa
Juna,
a kamu pulang sama Juned? Juna sama Juned
a Juna, Tan. Soalnya Kak Juna
saja!" Syifa hanya terkikik geli men
akan gih! Tante masak banyak. Si Adam j
e. Nanti Ha
rang aja. Hawa gak bol
Hawa ke san
*
a makan bersama lelaki yang tadi siang
diam. Entah apa yang ada di pikiran lelaki itu, bisa-bisanya
awa angkat bicara duluan dengan nada menggebu gebu,
" Adam tak mau kalah, nada bicaranya pun menjadi tak santai. Perempuan tuh ribet
orang sembarangan! Namanya J
n malas. Bukannya Juned lebih bagu
..
suka pulang sama Adam k
i Juneeed?!" Gemes Adam pa
enak nolak ajakan Kak Juna terus-terusan. Harus
ya bilang gak mau! Gak
a. Katakan saja dia cengeng! Entah kenapa air matanya selalu mendes
menghela nafas berat. Gadis ini
menyerah, namun gadis itu tetap diam
..
ksud ninggal
s! H
Membuat Adam mengusa
bakalan ningga
..
gak dan menodongkan jari kelin
, ja
a itu sedang bertautan dengan kelingking besarnya-- ini menangis. Pertahanan yang ia ban
enapa ia harus mewarisi
am itu sok dingin. Padahal asliny
*