CINTA TAK MEMILIKI POLA
," ucap Dimas sambil menyendokk
ng asyik mengupas apel sam
Dimas santai. Andi adalah sahabat sekaligus orang
ma Nadi
ir putih yang ada di samping piringnya. Mama melirik s
mua akan hilang kalau kamu melaku
potongan buah apel, yang sudah beliau kupas sebelumnya, ke da
itan pada mama sebelum berangkat. Pikirannya sudah buntu tentang hubungannya dengan Nadia yang tidak juga m
erah. Seorang wanita berhijab mengenakan jaket hijau kebesaran pengemudi ojol, mengendarai motor t
mama pulang kemarin bukan
ke arah yang
iya Dim," ja
n Andi hanya diam memperhatikan, tampak perempuan yang mengendarai motor itu tiba-tiba saja turun dan mendorong motornya ke sisi jalan. Terlihat d
intu mobil dengan cepat. Dimas mengejar dan mengambil alih mendorong motor. Sementara si pe
masker yang menutupi setengah bagian dari wajahnya. Keningnya sudah berkeringat, dia mengatakan sesuatu, tapi Dimas tidak bisa mende
di ojol tersebut. Tebakan Dimas benar, wanita pengemudi ojol itu ada
ana
kali, tapi tidak nyala. Menekan klakson, berbunyi. Dia lalu mencoba menyal
ya aja nanti u
k," ucap perempuan itu sambil me
tiba - tiba teringat sesuatu, dia berbalik lagi ke arah wanita tadi untuk menyampaikan sesuatu yang terlupa,
nya dengan kening mengernyit. Baginya aneh, ini mas
motor mati dan gak bisa distarter.
ru
uang pegangan," jawab Dirgan
g ngaji ma?" tanya Di
pasti udah ribut lihat kam
itu istirahat!" Ucap Mama memberi p
iga tahun itu mengagetkan Dirgana. Dia mengurungkan niat u
si bungsu merayu. Bahagia mereka sangat seder
lan yok...." Ucap Fiza
?" tanya Dirgana pada kedua anaknya, k
lan - jalan ya...." Fachri s
dalam rumah suara keduanya sudah mengalahkan suara sinetron di TV yang sedang ditonton neneknya. Berkali - kali si nenek meminta mereka mengecilkan suara, tapi tetap saja suara mereka berdua memenuhi ruangan. Seolah-olah mamaku sedang meno
anaknya. Ketakutan seketika melanda, mengingat pendapatan ojol yang tidak seberapa, sementara si su
malam
h ke belakang. Mama sedang berdiri di
a,
i Dirgana, lalu ikut du
a a
n menatap sang mama, kemud
nghembuskannya perlahan. Beliau tahu apa yang dipikirkan anak tunggalnya itu,
lannya pada Tuhan, minta lah bantuan hanya kepada Nya s
s panjang, lalu mengusap kasa
i masalah ini," tambah sang Mama memberi kekuatan, Dirg
aja terkadang Di takut kalau tak bisa memenuhi kewajiban D
embut, lalu meng
Tuhan itu ada. Dia akan memberikan apa yang kamu butuhkan, Di... Intinya berusa
ih ada waktu beberapa bulan lagi, tak ada yang pernah tahu a
ja keras lagi, agar dapat mewujudkan mimpi