CINTA TAK MEMILIKI POLA
u, buka-buka sosial media dan mengecek perjalananku hari ini. Baru 3 orderan yang aku dapatkan. Aku men
sama pengendara ojek yang sedari tadi menemaniku bersama t
" kataku menimpali. Mereka semua tertawa mendengar jawabanku
rmaksud untuk membalas membalas ejekannya, tapi sebuah teriakan di seberang menghentikan rencanak
g!! Tol
t untuk menyingkirkan orang - orang yang berperan sebagai penonton yang berkerumun. Kedua mataku membelalak kaget begitu melihat seorang wanita tua tengah terduduk di aspal, tangan dan kakinya terluka dan wajahnya pucat. Beliau seperti orang yang sedang shock, tapi aku pun tak tahu apa yang terjadi. Aku lekas berdiri lagi
tanyaku pada perempuan muda ya
jalan di belakangnya jadi panik. Makanya saya minta tol
atau keluarganya?" ta
muda itu lagi, masih
beberapa dari mereka mengabadikan kejadian tadi. Aneh... Mereka berk
g yang selalu ku bawa, lalu mengeluarkan be
ya bu
belah kanannya sudah dikotori pasir, mungkin bagian wajah tersebut sudah sempat mendarat di jalanan saat jatuh tadi. Inilah alasan kenapa aku tidak
yaku pelan, setelah melih
las," jawab
ng bisa dihubungi, biar kami bantu menghubungi
fal nomor anak saya," jawabnya sambil menangis
ulang, apa ibu ingat jalan
k?" Sahut Ibu tersebut sambil tersenyum senang. Ak
ku sebelum kejadian. Aku berdiri dan kembali ke tempat aku memarkirkan motor sebelumnya, lalu menyalakan mesin mot
ntaku setelah si ibu mendapatkan posisi duduk yang nyaman di boncengan
ini ruma
. Dua orang satpam yang sedang berdiri di depan pagar cepa
a sudah kembali," ucap salah
Ma
jahnya juga di wajah orang-orang yang tadi memanggil beliau dengan kata " Nyonya." Laki - laki itu langsung memeluk d
m sesaat setelah Nyonya nya masuk ke d
antu mengantarkan saja," ja
anya satpam itu sambil melirik
jatuh di dekat tempat saya mangkal, tolong sampaikan pada keluarganya agar diobati dulu luka
ku sebelum berlalu, lagi-lagi satpam t
lum malu berlalu. Sekarang, giliran ku lah yang
merindukan mama. Mungkin sudah saatnya aku pulang, membawa berapapun yang sudah aku
hor
idak boleh lagi kelu
buk membersihkan luka - luka yang ada di tang
nemaniku kemanapun aku pergi," Ucap s
aku dan Nadia akan
nak. Si anak menghentikan kegiatannya dan men
luar negeri, reunian gak habis - habis, ngabisin duit aja. Mending kalau dia keluar negeri untuk bekerja atau seenggak - e
- laki itu hanya bisa menghela napas, dia merasakan betapa susahnya meyakinkan sang mama soal
du
ang dilempar sesuatu. Dia langsung membalikkan badan dan menatap
in gua pulang
ke arahnya denga
a anak laki-laki itu sambil mengelus kepalanya yang
ang terimakasih belum? Sarap lu!" bentak sang
ut sang mama sambil berteriak dari kamar mandi. Si ana
ikahin sama aku, dia juga baik!" Sahut sang an
lam kamar mandi, sementara si anak sudah berlalu keluar