icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

CINTA TAK MEMILIKI POLA

Bab 2 Menolong Wanita Tua

Jumlah Kata:1256    |    Dirilis Pada: 28/01/2022

u, buka-buka sosial media dan mengecek perjalananku hari ini. Baru 3 orderan yang aku dapatkan. Aku men

sama pengendara ojek yang sedari tadi menemaniku bersama t

" kataku menimpali. Mereka semua tertawa mendengar jawabanku

rmaksud untuk membalas membalas ejekannya, tapi sebuah teriakan di seberang menghentikan rencanak

g!! Tol

t untuk menyingkirkan orang - orang yang berperan sebagai penonton yang berkerumun. Kedua mataku membelalak kaget begitu melihat seorang wanita tua tengah terduduk di aspal, tangan dan kakinya terluka dan wajahnya pucat. Beliau seperti orang yang sedang shock, tapi aku pun tak tahu apa yang terjadi. Aku lekas berdiri lagi

tanyaku pada perempuan muda ya

jalan di belakangnya jadi panik. Makanya saya minta tol

atau keluarganya?" ta

muda itu lagi, masih

beberapa dari mereka mengabadikan kejadian tadi. Aneh... Mereka berk

g yang selalu ku bawa, lalu mengeluarkan be

ya bu

belah kanannya sudah dikotori pasir, mungkin bagian wajah tersebut sudah sempat mendarat di jalanan saat jatuh tadi. Inilah alasan kenapa aku tidak

yaku pelan, setelah melih

las," jawab

ng bisa dihubungi, biar kami bantu menghubungi

fal nomor anak saya," jawabnya sambil menangis

ulang, apa ibu ingat jalan

k?" Sahut Ibu tersebut sambil tersenyum senang. Ak

ku sebelum kejadian. Aku berdiri dan kembali ke tempat aku memarkirkan motor sebelumnya, lalu menyalakan mesin mot

ntaku setelah si ibu mendapatkan posisi duduk yang nyaman di boncengan

ini ruma

. Dua orang satpam yang sedang berdiri di depan pagar cepa

a sudah kembali," ucap salah

Ma

jahnya juga di wajah orang-orang yang tadi memanggil beliau dengan kata " Nyonya." Laki - laki itu langsung memeluk d

m sesaat setelah Nyonya nya masuk ke d

antu mengantarkan saja," ja

anya satpam itu sambil melirik

jatuh di dekat tempat saya mangkal, tolong sampaikan pada keluarganya agar diobati dulu luka

ku sebelum berlalu, lagi-lagi satpam t

lum malu berlalu. Sekarang, giliran ku lah yang

merindukan mama. Mungkin sudah saatnya aku pulang, membawa berapapun yang sudah aku

hor

idak boleh lagi kelu

buk membersihkan luka - luka yang ada di tang

nemaniku kemanapun aku pergi," Ucap s

aku dan Nadia akan

nak. Si anak menghentikan kegiatannya dan men

luar negeri, reunian gak habis - habis, ngabisin duit aja. Mending kalau dia keluar negeri untuk bekerja atau seenggak - e

- laki itu hanya bisa menghela napas, dia merasakan betapa susahnya meyakinkan sang mama soal

du

ang dilempar sesuatu. Dia langsung membalikkan badan dan menatap

in gua pulang

ke arahnya denga

a anak laki-laki itu sambil mengelus kepalanya yang

ang terimakasih belum? Sarap lu!" bentak sang

ut sang mama sambil berteriak dari kamar mandi. Si ana

ikahin sama aku, dia juga baik!" Sahut sang an

lam kamar mandi, sementara si anak sudah berlalu keluar

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka