TAKDIR CINTA SANG PRAJURIT
luar Jawa. Hmm, Natuna? Itu sangat jauh dari Bandung. Yang i
yang beredar, di sana sangat sulit sinyal. Tak jarang, masyarak
an dan Natuna itu jauh sekali, sinyal pun masih sulit di sana. Apa komunikasi kita akan lancar k
gak bisa meno
a memilih, aku juga enggak mungkin meninggalkan kamu jauh-jauh." Adiya
up jauh, ditambah sulitnya berkomunikasi nantinya. Namun, komitmen adalah komitmen. Seba
erangkat?" t
mengantarku ke Halim?" tanya Adiyas
es
r-bulir air mata. Tidak secepat ini yang ada dibenaknya. Zanna belum siap, tetapi i
tugas ke Natuna. Dengan berurai air mata, ia menyusun dengan rapi pakaian dan segala keperluan sang suami. T
saja. Seperti janji seorang prajurit yang harus setia pada negara, ia pun akan mem
*
i h
nti, sekitar jam 4, Adiyasa akan berangkat menuju Natuna. Hal yang tak pernah dipikirk
sar
seorang cucu, semakin membenci tatkala ia tah
ujar Mama memas
ng prajurit kan harus siap ditugaskan di mana pun,
ju ditingg
memutuskan menikah dengan seorang prajurit yang berbakti p
ang diharapkan dapat segera memberinya cucu justru
ar, Di." Mama pun bangkit dan menin
alau sang Mama kecewa karena mengingat ia merindukan tangis
pintu kamarnya untuk berpamitan. Lama diketu
ngan sungkan telepon aku atau minta dengan Zanna. Pokoknya Mama happy aja di sini. Urusan rumah
kan baik-baik saja di sini. Kamu jaga diri baik-baik di
m dulu ya," ujar Zanna yang menc
ya pergi dengan mobi
*
awa Adi dan Zanna akhirnya sampai. Di Bandara milik negara itu, Adi bergabung bersama praju
au sudah sampai, segera kabari aku,"
a, Sayang." Adi pun mencium kening sang istri, dan Zanna mencium tangan sang suami sebelum Adi akhirnya
*
ut yang bersih. Para wisatawan bahkan menyebutnya 'surga seafood'. Berbagai makanan laut dijual cukup murah dan
aut Sakti Rantau Bertuah'. Rombongan pun disambut hangat para anggota di
atu yang berbeda. Bukan soal indahnya laut Natuna, bukan juga soal nikmatnya ma
ama
au Natuna ini. Meski dengan fasilitas yang minim,
bari Zanna yang pasti sudah cemas menunggu kabar darinya. Ah
khirnya panggilanku d
" jawabnya ketus
Acara penyambutan baru saja usai," kelitku
m-macam kan di sana?" tan
Sayang. Kamu
suamiku telat mengabar
kupun tertawa men
ggak mau kamu sakit. Nan
ah, Sa
kita makan sama-sama." Wanita b
tanya Zanna
sini, yang mengurusi acara pen
n pun te
h, dia c
menghubungi sang istri kemb
a-t
n barumu di san
ambu