TAKDIR CINTA SANG PRAJURIT
egara yang akhirnya memutuskan berhenti dan menikah dengan
ajurit. Meski di awal Ibu Zanna kurang menyetujui karena perbedaan usia dan pekerjaan yang p
oses yang harus dijalaninya saat memutuskan menikah dengan seorang prajurit. Tak biasa dan cukup merepo
menikahi sang prajurit. Lelah, tapi senyum bahagia itu terpanca
Zanna mencoba menenangkan sang i
ngan jantung, kamu bisa pulang, Nak
ra pulang, Bu," jawa
g harus dilakukannya sekarang? Pulang ke Bandung?Bagaimana den
pa, S
CU kena serangan j
Adi pun langsung melaju membawa mobilnya
-
sakit. Zanna pun bergegas masuk menuju ruang ICU. saat sedang mencari, Zanna melihat san
na?" tanya Zan
at. Adi ke mana?" Ibu bertanya k
n, tadi Zanna l
n datang dan ikut ma
t?" zanna mengenggam t
, Nak." Ayah berusaha berb
n. Yang penting Ayah sehat dan menyaksikan pernikahan
nikahan kami nanti." Adi pun mengenggam
a yang sedang dipikirkannya hingga beberapa detik
n datang memeriksa. Setelah mendapatkan pertol
stabil, dokter meminta agar tidak ba
r, begitupun dengan Adi-panggilan A
bicara sama
a,
giku. Waktuku mungkin tak lama lagi, aku takut
ini permintaan Ayah yang terakhir." Ayah Zanna semaki
bicara, hanya netra mereka saling berta
t Adi akhirnya mengambil sebuah keputusan besar. Ya, keputusan yang h
i dulu di depan Ayah. Jika semua proses beres, kami akan menikah re
lihan ini sudah tepat? Tetapi melihat kondisi Ayah yang sem
kasih,
ah di ranjang rumah sakit. Karena pengaruh obat, sang Ayah
sok hari. Langkah ini terpaksa diambil agar Ayah Zanna bisa bahagia
--
yang tak terlalu besar berdinding putih. Di tempat inilah sang
A
ua orang saksi serta penghulu, pernikahan ini pun terlaksana. Za
uat mereka mengambil langkah ini. Keadaan yang memaksa. Ayah Zanna semakin lemah
li drop, ia tak sadarkan diri. Dokter juga perawat datang memberikan per
nna menangis,
hnya dengan Adi, sang Ayah menghembuskan nafas terakhirnya. Ibu Zanna yang men
khlas, agar jalan Ayah dipermudah."
Ayahnya pergi untuk selamanya. Kedekatan. Zanna sejak kecil bersama Ayahnya k
h mertuanya itu lelaki hebat. Banyak nasihat yang ia terima, sesaat sebelum kepergianny
--
ar Ayah mertuanya itu segera dibawa pula
ebuah pemakaman umum tak jauh d
, banyak yang kehilangan sosok Ayahnya. Alhamdulillah, banyak pel
angan Ayah, tetapi di sisi lain, ia juga bahagia karena Ayahnya tidak merasakan sakit lagi. Terlebih ia dapat
mbung