icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

ANAKKU TIDAK SEPERTI ANAKKU

Bab 4 Mulai Tegas

Jumlah Kata:1841    |    Dirilis Pada: 21/01/2022

dalam kamar, sementara dia tidur di depan TV bersama dua tantenya, adik dan iparnya. Ak

erjaanku. Sebelum aku kembali ke Bukit Tinggi, aku harus berhasil ajak Ibu kembali ke rumah ini. Kalau tidak, bisa mati kelaparan aku di Buk

merajuk. Meski aku yakin ini tidak akan berhasil, apalagi dalam suasana hatinya yang s

yan

in langsung berbalik bad

tasi selera keluargaku juga! Abang kejam!" ucapnya kasar,

an setelah dua tahun menikah, baru kali ini keluargaku merepotkan k

ini sudah lima hari. Uang segitu kalau digunakan mengolah masakan

daku, kepalanya menggeleng-geleng pelan seakan t

ya ibu saja, Abang pun begitu! Tega sekali kalian berdua, apa s

bagaimana lagi? Uangku sudah benar-benar habis sekarang. Bahkan untuk kembali ke B

rang," ucapku lirih, nafas Elsa memburu dan terdengar kasar. Wajah

na kemari tanpa kenal letih, aku nggak mau mikir apa-apa lagi! Aku nggak mau stress karena aku sedang ha

anya cari uang, kan Abang ya

inya dan mengajaknya untuk berpikir banyak. Padahal bidan sudah mengingatkan untuk tidak memb

untu sekarang. Kemana aku harus mencari pinjaman uang? Kalau

era

gaji yang dia dapat setiap bulannya hampir satu setengah gajiku sebulan, pad

diam tak menjawab. Aduh... Kalau dia menolak

belalak kaget dan tak percaya. Adikku ini benar-benar hebat, tanpa bertanya

i mulai bulan depan akan Abang c

maksud jawabannya itu, aku juga tak pedul

iau sudah kembali ke rumah?"]

ergi jalan-jalan dengan Bu RT. Setiap hari aku datang me

ng nonton. Ibu mengunci pintu kamarnya dan kamarmu juga.

u menolak. Beliau baru mau pulang kalau keluarga Elsa su

bagiku tidak masalah. Kebahagiaan beliau yang utama bagiku, Bang. Terserah beliau mau apa, mau tin

keluarga Elsa bukanlah sesuatu yang penting. Agak nyesek juga mendengarnya, tapi kalau aku lawan pastinya akan berakibat fatal.

mu juga. Aku harus segera berangkat kerja."]

iri dan kesehatanmu di sana

n berakhir, aku me

keluarga dan tetangga mereka di kampung, sambil terus menikmati makan malam. Aku hanya menanggapi cerita mereka dengan ikut tertawa atau hanya sekedar melepaskan senyuman saja. Otakku masih bekerja keras memikirkan bagaimana caranya mendapatkan uang lagi, karena uang lima juta kiriman

tikan siapa yang akan masuk melewati pintu tersebut. Perlahan pintu terbuka semakin lebar, sosok Ibu masuk melewati

B

rah pintu masuk, Ibu hanya diam tak menjawab sapaan ku. Beliau m

tak suka dengan caranya mengajak Ibu makan barusan. Terdengar seperti sebuah ejekan di telingaku, Elsa justru senyum-senyum mengejek di

mudian melanjutkan langkah menuju dapur. Syukurlah kalau Ibu sudah kembali, aku yakin sekali kalau mulai besok tak ada lagi delivery food seperti hari-hari sebelumnya. Ibu... Sebesar apapun marahnya, beliau

bangkit duduk sambil menatap jam

pasti kerjaan

ngaja dipukul untuk membuat gaduh di pagi hari. Aku juga menebak kalau ini pasti kerjaan Ibu, karena selama Ib

ri belakang. Begitu pintu kamar dibuka, pemandangan orang-orang dewasa yang sedang berkumpul di ruang nonton me

yang lain tak berani melangkah masuk ke dapur, semuan

angsung berhenti. Aku langsung melangkah besar menuju dapur. Ma

lan tak pernah menatap matahari terbit," ucap Ibu dengan lantang. Tata

.. Mertuamu yang sudah tua ini tidak akan kuat ka

us, aku cepat menoleh kepadanya. Kenap

n keluargaku akan pesan sarapan!" lanjut E

ti kalian harus menjual perhiasan emas Emakmu untuk membayar biaya rumah sakit!"

habis. Masak lebih ekonomis daripada harus membeli, kita butuh banyak biaya unt

Bang!!" sahutn

kamu bantu Ibu masak ya," bujuk ku lagi, Elsa kemud

k aku yang hamil besar begini yang kerja

cepat. Aku menghela nafas lega, m

ud

ke arah Ibu. Sebuah pisau tergenggam di tangannya, membuat aku sedikit t

juta sebelum kau kem

ening, tak mengerti

at kenyang sembilan perut orang dewasa, lagipula sudah kewajibanmu se

t kesalahan, sekarang berubah tegas dan lantang. Kemana Ibu Risma yang selalu diam dan mengalah, bahkan kemarin-kemarin beliau tak pernah meminta uang kepadaku meskipun Elsa tinggal bersamanya di

api, uangk

n tiga juta! Sisanya bisa kau gunakan untuk biaya

beritahukannya soal uang yang ku pinjam dari Reza,

pan istri, mertua dan keluarga Elsa yang lain sud

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka